Page 227 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 227

bergelimpangan mengerikan itu dan Sin Liong lalu diajak masuk ke pondoknya

               oleh Ouw Kong Ek dan Soan Cu.


               "Taihiap, lagi-lagi engkau yang datang menolong kami, "kata Ouw Kong Ek.

               "Kalau engkau tidak segera datang entah bagaimana dengan aku. Mungkin sudah

               mati, Sin Liong," kata Soan Cu dengan mata bersinar-sinar penuh kagum dan

               terima kasih.

               "Ahh, mengapa Tocu dan kau masih bersikap sungkan terhadap aku? Bukankah

               kita ini sahabat? Kedatanganku bukan hanya kebetulan saja. Aku datang dengan

               maksud yang sama seperti setahun yang lalu, yaitu mencari Sumoi. Apakah dia

               tidak datang ke sini?"


               Soan Cu dan kakeknya memandang kaget dan juga heran, dan di dalam pandang

               mata Ouw Kong Ek terkandung rasa hati tidak senang. Sin Liong maklum akan

               ketidaksenangan hati kakek itu, maka dia menarik napas panjang dan berkata,

               "Harap saja Tocu tidak menyangka yang bukan-bukan terhadap Sumoi. Apa yang

               dilakukan  oleh  Suhu  di  sini  sama  sekali  tidak  ada  sangkut  pautnya  dengan

               Sumoi."


               "Jadi Taihiap sudah tahu apa yang diperbuat oleh Han Ti Ong di sini?" Sin Liong

               mengangguk. "Aku dapat menduganya. Tentu dia marah-marah karena puterinya

               pernah ditahan di sini."

               "Bukan hanya marah-marah!" kata Soan Cu mengepal tinju. "Orang itu sombong

               sekali!  Dia  menghina  kakek,  biar  pun  tidak  melakukan  pembunuhan  tapi  dia

               memukul semua orang!" "Kau juga dipukulnya?" Sin Liong bertanya.


               "Tadinya,  melihat  aku  seorang  wanita  dan  masih  muda,  dia  tidak  mau

               memukulku, akan tetapi karena melihat kakek dipukul, aku menyerangnya dan

               aku roboh oleh tamparan. Dia memang sakti, akan tetapi ganas dan kejam, bahkan

               semua catatanmu dihancurkan! Sekali waktu kami akan menuntut balas, kami

               akan menyerang Pulau Es!" Sin Liong menarik napas panjang. "Lupakan saja niat

               itu, selain tidak baik juga tidak ada gunanya.


                                                           226
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232