Page 237 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 237
sudah lamur saking tuanya sehingga tidak mengenal sahabat baik yang kurang
lebih sepuluh tahun tak pernah kujumpi. Jadi ini kedua anakmu itu? Dahulu
mereka baru berusia lima enam tahun, kecil dan lucu serta berani, bahkan kalau
tidak salah, anak perempuanmu ini yang dahulu menantang pibu kepadaku. Haha-
ha!" Dara berusia lima belas tahun yang cantik jelita itu menunduk dan kedua
pipinya berubah merah.
"Harap Pangcu sudi memaafkan saya."
"Aih-aih...! Ini tentu orang tua lusan ini yang mengajarnya. Menyebutku Pangcu
segala!" "Ha-ha-ha, Pangcu. Bukankah engkau memang Ketua dari Pat-jiu Kai-
pang? Mengapa tidak mau disebut Pangcu oleh puteriku?" Kakek itu berkata.
"Wah, jangan berkelabar. Anak-anak yang baik, sebut saja aku paman. marilah
masuk, kita bicara di dalam." Pat-jiu-kaiong lalu bertepuk tangan dan para
pengawalnya muncul. "lekas beritahukan para pelayan agar mempersiapkan
hidangan makan pagi yang baik untuk tamuku yang
terhormat, Lu-san Lojin (Orang Tua Dari Lusan) dan dua orang putera-
puterinya!"
Para pengawal itu mundur dan Pat-jiu-kai-ong menggandeng tangan kakeknya
itu, sambil tertawa-tawa mereka memasuki istana dan duduk di ruangan dalam
menghadapi meja dan duduk di kursi-kursi yang berukir indah. Sambil
memandang ke kanan kiri mengagumi keindahan ruangan itu, Lu-san Lojin
berkata memuji, "Sungguh hebat! Lama sudah aku mendengar bahwa Pat-jiu-kai-
ong tinggal disebuah istana yang megah, kiranya keadaan di sini melampau
segalanya yang telah kudengar. Hebat sekali!" Sejak tadi Pat-jiu-kai-ong
merayapi tubuh pemuda dan pemudi itu dengan pandangan matanya. Dia kagum
bukan main melihat dara cantik jelita dan pemuda yang tampan dan gagah
itu. "Ha-ha, kau terlalu memuji, sahabat. Aku tidak mengira bahwa hari ini
tempatku yang buruk akan meneriama kehormatan kedataangan seorang tamu
agung, seorang
236