Page 238 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 238

penolongku yang budiman bersama putra dan puterinya yang begini elok."


               Kedua orang tua ini lalu bercakap-cakap dengan gembira membicarakan masa

               lampau. Siapakah kakek ini?

               Dia adalah Lu-san Lojin, seorang ahli silat dan ahli pengobatan yang semenjak

               istrinya meninggal dunia,


               meninggalkan  dua  orang  anak,  lalu  mengajak  dua  orang  anaknya  itu

               mengasingkan diri ke puncak Lu-san,

                dan  di       sana  dia     bertapa        sambil        mendidik      dan


               menggembleng putera puterinya. Sepuluh tahun yang lalu, setelah gagal merebut

               Sin-tong, dalam kekecewaannya Pat-


               jiu  Kai-ong  lalu  mengamuk  di  sepanjang.jalanan,  menculik  dan  membunuhi

               bocah-bocah yang dianggapnya cukup sehat. Ketika dia tiba di kaki

               Pegunungan Lu-san, dia berada dalam keadaan keracunan hebat. Hal ini terjadi

               karena dia terlampau banyak membunuh anak laki-laki, makan otak mereka dan

               menghisap  darah  serta  sumsum  mereka  untuk  menyempurnakan  ilmunya,

               terlampau banyak melatih diri dengan ilmu hitam Hiat-ciang Hoat-sut.


               Karena hatinya yang penasaran mengapa dia tidak dapat mengalahkan Han Ti

               Ong dan merebut Sin-tong, maka dia lupa akan ukuran tenaga sendiri dan melatih

               diri  dengan  ilmu  hitam  itu,  dia  terlampau  terburu-buru  dan  akibatnya,  hawa

               mujijat dari ilmu itu membalik dan membuat dia terluka dalam, keracunan hebat

               sehingga  dia  terhuyung-huyung  dan  hampir  pingsan  ketika  tiba  di  kaki

               Pegunungan Lu-san. Dia maklum akan keadaan dirinya, tahu bahwa dia terancam

               bahaya maut maka hatinya menjadi khawatir sekali. Kebetulan baginya, pada saat

               itu  keadaannya  terlihat  oleh  Lusan  Lojin  yang  sedang  turun  gunung  bersama

               puteraputerinya yang pada waktu itu baru berusia enam dan lima tahun, sebagai

               seorang gagah dan berilmu tinggi, Lu-san Lojin cepat menolong Pat-jiu Kai-ong.

               Setelah memeriksa keadaan raja pengemis itu, dia maklum bahwa Pat-jiu Kai-




                                                           237
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243