Page 241 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 241
JILID 9
"Ha-ha-ha, ala salahmu sendiri! mengapa mengikat perjanjian dengan seorang
iblis seperti Tee-tok?" "Pat-jiu Kai-ong, jangan bergurau. Ini urusan yang penting
bagi kami, karena itu, kami mengharap bantuanmu yang mempunyai banyak anak
buah, agar suka menyelidiki di mana kami dapat bertemu dengan
Tee-tok Siangkoan Houw."
"Baik, baik... jangan khawatir. Akan kusuruh anak buahku menyelidikinya, dan
kalian bermalamlah di sini, jangan tergesa-gesa pulang."
Lu-san Lojin menggeleng kepala. "Sudah terlalu lama kami meninggalkan
pondok, kami hanya dapat bermalam untuk satu malam saja. Besok pagi-pagi
kami harus melanjutkan perjalanan." "Semalaman cukuplah, Biar kupergunakan
untuk menjamu kalian sepuas hatiku." Tiba-tiba terdengar suara hiruk pikuk di
luar istana raja pengemis itu. Tak lama kemudian dua orang pengawal pribadi
Kai-ong masuk dengan muka pucat dan kelihatan takut. "Ada apa? mau apa
kalian mengganggu kami?" Kai-ong membentak marah dan menurunkan cawan
araknya keras-keras ke atas meja sehingga meja itu tergetar.
"Pangcu... ampunkan kami berdua... terpaksa kami mengganggu karena ada
peristiwa yang amat aneh dan mengkhawatirkan kami semua."
"Apa yang terjadi? Hayo cepat ceritakan."
Dengan wajah ketakutan, seorang di antara dua orang pengawal itu lalu
menceritakan apa yang baru saja terjadi di luar istana. Karena Pangcu sedang
menjamu tamu, para pengawal menjaga di luar dan mereka sedang mengagumi
seekor ayam jago kesayangan Pat-jiu Kai-ong. Raja pengemis itu memang suka
sekali memelihara ayam jago dan kadangkadang mengadunya. Pagi hari itu
240