Page 242 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 242
seperti biasa, seorang pelayan memandikan dan memberi makan ayam jago itu,
dan memuji-mujinya sebagai jago peranakan tanah selatan yang amat baik.
Tiba-tiba ayam jago itu menggelepar di dalam kedua tangannya, darah muncrat
dan ayam itu mati, dadanya ditembusi sehelai benda lembut yang kemudian
ternyata adalah sebatang daun! Di tangkai daun itu terdapat sehelai kain yang ada
tulisanya. "Kami telah meloncat dan mencari di sekeliling, akan tetapi tidak ada
bayangan seorang pun manusia, Pangcu. Agaknya hanya iblis saja yang dapat
menggunakan sehelai daun untuk menyambit dan membunuh ayam jago dan...."
"Cukup!" Raja pengemis itu marah sekali mendengar jagonya dibunuh orang.
"Kalian tolol semua! Mana kain yang ada tulisan itu!"
Kepala pengawal yang mukanya penuh bewok itu dengan kedua tangan gemetar,
menyerahkan sehelai kain putih kepada ketuanya. kain itu ada tulisannya dengan
huruf-huruf kecil berwarna hitam, akan tetapi ada noda-noda darah, darah ayam
jago tadi. Akan tetapi Pat-jiu Kai-ong yang menerima kain itu, sejenak menjadi
bingung dan baru ia teringat bahwa dia tidak mampu membaca. Dia buta huruf!
Dengan jengkel dan agak malu dia lalu melemparkan kain itu kepada Lu-san
Lojin sambil berkata, "Harap kaubacakan ini untukku!"
Lu-san Lojin menyambar kain yang melayang ke arahnya itu, lalu matanya
memandang tulisan.
Mukanya berubah, matanya terbelalak. "Wah... apa artinya ini?"
"Lojin! bagaimana bunyinya?" Pat-jiu Kai-ong bertanya, suaranya membentak.
Lu-san Lojin lalu membaca huruf-huruf itu.
Malam ini, semua mahluk hidup yang tinggal di rumah Patjiu Kai-ong dari
binatang sampai manusia, akan kubasmi habis!"
Ratu Pulau Es.."Ratu Pulau Es...?" Pat-jiu Kai-ong tertawa.
"Siapakah dia? Aku tidak mengenalnya. Hai pelawak dari manakah yang main-
main seperti ini? Ha-ha-ha, biar dia
241