Page 391 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 391

memanggil An Lu San yang merasa keadaannya belum kuat betul untuk memulai

               pembrontakan yang memang benar telah dipersiapkannya, tidak membantah. Dia

               menghadap Kaisar dan dengan air mata bercucuran dia memprotes, menyatakan

               kesetiaanya terhadap Kaisar dan dalam hal ini kembali pengaruh Yang Kui Hui

               membantunya. Selir ini pun mencela Kaisar yang mudah saja dipermainkan orang

               yang merasa iri hati bahkan Yang Kui Hui mengambil contoh selir Yauw Cui

               yang irir hati kepadanya. "hendaknya Paduka ingat bahwa An Lu San adalah

               seorang pahlawan kerajaan yang jasanya sudah amat besar. Tidak mungkin dia

               memberontak, dan andaikata dia benar mempunyai niat memberontak tentu dia

               tidak  akan  datang  memenuhi  panggilan  Paduka!  Kedatangannya  ini  sudah

               merupakan  bukti  akan  kebersihan  dan  kesetiaanya!  Kabar  tentang  niat

               pembrontakan  itu  tentu  ditiup-tiupkan  oleh  mereka  yang  merasa  iri  hati

               kepadanya."


               Seperti biasa, hati kaisar luluh dan lenyaplah semua kecurigaan dan keraguannya.

               Dia malah menjamu An Lu San dan malam itu dengan amat pandainya An Lu

               San "membalas budi" Yang Kui Hui, dengan sepenuh hatinya, di dalam kamar

               selir  Kaisar  itu,  aman  karena  terjaga  oleh  orang-orang  kepercayaan  mereka.

               Demikianlah,  pada  saat  cerita  ini  terjadi  An  Lu  San  sudah  kembali  ke  utara

               dengan  penuh  kebesaran  dan  kebanggaan,  dan  diam-diam  dia  makin

               mempercepat  persiapannya  untuk  memberontak!  Dan  demikian  pula  dengan

               keadaan kerajaan Tang pada waktu itu. Kelemahan Kaisar yang jatuh di bawah

               telapak  kaki  halus  dari  Yang  Kui  Hui,  menimbulkan  ketidakpuasan  kepada

               banyak  pembesar  sehingga  di  sana-sini  timbul  niat  untuk  memberontak.

               Kesempatan keadaan yang lemah dari kerajaan Tang inilah dipergunakan oleh

               The Kwat Lin untuk mulai dengan petualangannya, untuk memenuhi cita-citanya

               mencarikan kedudukan tinggi untuk puteranya!


               Pada suatu hari, datanglah seorang utusan dari kota raja mendaki Pegunungan

               Bu-tong-san,  menghadap  Ketua  Butong-pai.  Melihat  bahwa  utusan  ini  adalah




                                                           390
   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396