Page 544 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 544

kerbau,  dengan  sepasang  anggauta  bulat  seperti  mata  melotot  kepadanya.  Di

               belakang laba-laba itu tampak sarang laba-laba yang bukan main besarnya, benag

               sarang laba-laba itu sebesar jari-jari tangan, nampak kuat sekali dan di tengah-

               tengah sarang itu, tubuh Swat Hong menempel dengan kedua lengan terpentang,

               juga kakinya agak terpentang dan bagian tubuh dara itu agaknya melekat kepada

               sarang itu, tak dapat dilepaskan lagi. Gadis itu menangis  ketika melihatnya

                dan  hanya dapat  berkata,


               "Suheng....., cepat kau bunuh binatang menjijikan itu....!"

               Sin Liong mencium bau harum yang aneh dan keras, dan maklumlah dia bahwa

               tempat itu penuh dengan hawa beracun! Laba-laba ini selain besar sekali juga

               beracun. Heran dia mengapa Swat Hong masih dapat hidup, akan tetapi dia tidak

               memperdulikan  atau  memusingkan  hal  itu,  yang  penting  adalah  menolong

               sumoinya.


               "Tenanglah, Sumoi. Aku segera menolongmu," katanya dengan suara gemetar

               saking girang dan terharunya Labalaba itu memandang buas. Begitu melihat Sin

               Liong,  dia  merangkak  maju  dengan  cepat  sekali  dan  tiba-tiba,  berbarengan

               dengan gerakan kaki depan dan mulutnya, sinar putih menyambar ke arah Sin

               Liong.


               Itulah benang besar yang mengandung daya lekat luar biasa sekali, Sin Liong

               menggerakan pedang

               rampasannya dan tali putih itu terbabat putus, kemudian


               dia melangkah maju, mengelak dari sambaran tali ke dua kemudian dari samping

               dia menggerakan kaki menendang. "Desss....!!" Betapa besar pun ukuran tubuh

               binatang itu, namun terkena tendangan kaki Sin


               Liong,  dia  terlempar,  terbanting  pada  dinding  batu,  terhuyung-huyung  lalu
               menghamburkan banyak benang putih ke arah Sin Liong. Pemuda perkasa ini.








                                                           543
   539   540   541   542   543   544   545   546   547   548   549