Page 546 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 546
menyelidikan tadi, biarpun terserang hawa beracun namun keadaan Swat Hong
tidak berbahaya dan malah lebih berbahaya ketegangan dan pukulan batin yang
dideritanya selama satu malam itu.
Memang menceritakan kengerian yang mencengkeram merupakan obat mujarab
pula, seolah-olah kengerian yang ditahan-tahan itu memperoleh jalan keluar dan
dapat meringankan hati yang tertekan.
"Aku mengejar mereka dan mereka itu lenyap. Aku penasaran dan mencari terus,
selalu tampak berkelebatnya bayangan mereka sehingga pengejaranku terarah.
Aku sama sekali tidak mengira bahwa mereka memang memancingku ke tempat
ini. Ketika aku melihat bahwa cuaca mulai gelap, aku melihat pula sinar api di
depan dan terus aku mengejarnya. Kemudian, di antara sinar obor aku melihat
beberapa orang kerdil lari memasuki guha ini. Aku cepat mengejar dan melihat
bayangan mereka dekat sekali. Kupikir asal dapat menangkap seorang diantara
mereka dan memaksanya menjadi petunjuk jalan, tentu beres. Maka melihat
bayangan mereka begitu dekat di dalam guha ini, aku menerjang dan melompat
maju, bermaksud menangkap seorang di antara mereka." in Liong mendengarkan
penuh perhatian dan diam-diam dia membandingkan pengalaman sumoinya dan
pengalamannya sendiri. Ternyata jalan pikiran mereka untuk menawan seorang
lawan adalah sama, hanya sayangnya, sumoinya tidak tahu bahwa dia sedang
dipancing memasuki jebakan yang amat mengerikan.
"Ketika aku meloncat itu, aku tidak tahu bahwa di depanku terdapat sarang laba-
laba itu. Tubuhku tertangkap, aku meronta-ronta namun laba-laba itu terus
menambah tali-tali mengerikan itu yang mempunyai daya melekat luar biasa.
Aku meronta terus sampai kehabisan napas dan melihat laba-laba itu begitu dekat,
seolah-olah hendak menjilatku dan hendak menggigit, aku pingsan entah
beberapa kali." "Hemm, engkau masih untung dapat terhindar, Sumoi.
Sungguhpun aku merasa heran sekali...."
545