Page 545 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 545
meloncat untuk mengelak dan ketika dia memandang lagi, ternyata laba-laba itu
telah lari menghilang melalui sebuah lubang di celah-celah dinding batu.
Cepat Sin Liong menghampiri Swat Hong, berusaha menurunkan tubuh gadis itu,
akan tetapi ternyata sukar sekali karena sarang itu mengandung daya lekat yang
dapat merobek pakaian Swat Hong. Sin Liong menggerakan pedangnya karena
dia melihat bahwa sarang itu tergantung pada benang-benang pokok terbesar
yang malang melintang dan melekat pada tanah dan pada langit-langit guha.
Pedangnya menyambar-nyambar dan runtuhlah sarang itu, membawa tubuh Swat
Hong terjatuh ke bawah. Gadis itu telah lemas sekali dan tentu akan terbanting
kalau saja tidak disambar oleh Sin Liong. Pemuda itu membersihkan
benangbenang laba-lana itu dan memondong tubuh sumoinya yang lemas
menjauhi tempat itu. Ketika dia tiba di bagian yang lebar dari lorong itu, dia
menurunkan sumoinya yang duduk bersandar batu.
"Bagaimana keadaanmu, Sumoi?" tanyanya sambil memeriksa nadi lengan
sumoinya. Detik jantungnya lemah, mukanya pucat dan tenaganya habis, akan
tetapi yang mengkhawatirkan adalah kenyataan bahwa sumoinya itu telah
keracunan!
"Untung.... untung kau datang, Suheng.... kalau tidak.....aku sudah hampir tidak
kuat....." Gadis itu tiba-tiba merangkul dan menangis dipundak Sin Liong.
Pemuda itu membiarkan saja Swat Hong menangis. Tak lama kemudian dia
berkata, "Laba-laba itu beracun, kau terkena hawa beracun, akan tetapi berapa
lama kau tertawan seperti itu?"
"Sejak malam tadi....... ahhhh, mengerikan sekali,
Suheng...."
"Sudahlah, mari kubantu engkau mengusir hawa beracun yang mengeram di
tubuhmu." "Nanti dulu aku harus menceritakan dulu kepadamu....." Swat Hong
berkata terengah-engah, "ceritaku akan dapat mengusir kengerian yang masih
mencengkeram hatiku suheng." Sin Liong mengangguk. Menurut halis
544