Page 550 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 550
konde emas. Wajah kakek ini biarpun sudah tua namun masih kelihatan tampan
dan bersih, ketampanan yang membayangkan kekejaman, apa lagi dari sinar mata
dan tarikan mulutnya yang seperti orang mengejek. Kalau tidak melihat mulut
dan sinar matanya, kakek ini tentu akan menimbulkan rasa hormat karena dia
lebih pantas menjadi seorang pendeta atau pertama yang agung. Kakek itu
mengelus jenggotnya dan pandang matanya tertuju kepada tubuh belakang Swat
Hong yang telanjang. Sinar matanya seperti membelai-belai punggung yang
melengkung indah itu, yang terakhir di bawah membesar sampai ke pinggul yang
hanya tertutup sebagian oleh baju yang merosot, dari samping punggung tampak
membayang tonjolan buah dada yang gagal tertutup sama sekali oleh baju yang
dipegang oleh tangan Swat Hong. Dalam keadaan tanggung-tanggung ini,
telanjang sama sekali bukan dan tertutup rapat juga bukan, keadaan Swat Hong
mendatangkan daya tarik yang luar biasa, dan mudah membangkitkan berahi
seorang pria yang memang benaknya penuh terisi oleh khayalan-khayalan cabul!
Siapakah kakek yang usianya kurang lebih enam puluh tahun akan tetapi masih
begitu tertarik melihat punggung telanjang seorang dara? Dia adalah seorang
bertapa yang belum lama turun dari pertapaannya di lereng Pegunungan
Himalaya. Selama dua puluh tahun dia meninggalkan daratan besar merantau ke
barat dan akhirnya bertapa di lereng Himalaya, bertemu dengan pertapa-pertapa
sakti dan mempelajari ilmu. Dahulunya dia adalah seorang tosu yang ingin
memperdalam ilmunya. Akan tetapi setibanya di Himalaya, dia bertemu dengan
ahli ilmu hitam sehingga pelajaran Agama To diselewengkan menjadi pelajaran
kebatinan yang penuh dengan ilmu sihir yang aneh-aneh. Dan karena memang di
dalam dirinya belum bersih, ilmu hitam yang dipelajarinya membuat semua
kekotoran di dalam dirinya itu menonjol dan mencari jalan keluar, dibantu dengan
ilmu sihirnya sehingga pendeta Agama To ini menyeleweng menjadi seorang
pertapa atau pendeta palsu yang tidak segan-segan melakukan apa pun demi
mencapai kenikmatan dan kesenangan dunia. Nama pendeta ini adalah Ouwyang
Cin Cu, sorang yang memiliki kepandaian silat tinggi, akan tetapi lebih-lebih lagi,
549