Page 556 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 556

peristiwa kedatangan Sin Liong dan Swat Hong yang dikabarkan oleh orang-

               orang kerdil kepada mereka.


               Ketika mendengar dengan jelas dan tahu bahwa yang datang menyerbu adalah

               Kwa Sin Liong dan Han Swat Hong, muka The Kwat Lin menjadi pucat sekali.

               Dia tahu bahwa biarpun dia jarang bertemu tanding di daratan besar setelah dia

               lari dari Pulau Es, namun menghadapi kedua orang muda itu dia tidak boleh main-

               main, apalagi menghadapi Sin Liong yang dia tahu memiliki ilmu kepandaian

               hebat sekali dapat dikatakan mewarisi seluruh kepandaian bekas suaminya, Han

               Ti  Ong!  "Aihh....,  mereka  datang.....??"  tak  terasa  lagi  keluar  seruan  dari

               mulutnya.

               Kiam-mo Cai-li dan Ouwyang Cin Cu yang sedang duduk berhadapan di meja

               makan bersama The Kwat Lin, memandang dengan kaget dan juga heran. Baru

               sekarang Caili menyaksikan sahabatnya itu kelihatan takut!


               "Siapakah mereka, Lin-moi?" Persahabatan antara The Kwat Lin dan Kiam-mo

               Cai-li telah menjadi sedemikian eratnya sehingga mereka saling menyebut moi-

               moi dan cici. "Mereka?" Kwat Lin menjawab dan mukanya masih pucat. "Mereka

               adalah penghuni Pulau Es. Kwa Sin Liong adalah murid utama dari Han Ti Ong,

               sedangkan Han Swat Hong adalah puterinya!" "Ahhh...." Kiam-mo Cai-li dapat

               menduga bahwa tentu kedatangan mereka itu mempunyai niat yang tidak baik.

               "Habis, apa yang harus kita lakukan?"


               "Kita harus siap menghadapi mereka. Mereka lihai sekali, terutama Sin Liong!

               Atau jebakan agar mereka terperosok. kalau sampai mereka berhasil menerobos

               ke sini, berbahaya sekali!" kata Kwat Lin, masih tetap takut.

               "Wah, Ibu. Mengapa bingung? Bukankah di sini terdapat Bibi Cai-li, juga ada

               Ouwyang Totiang, dan Ibu sendiri di samping puluhan orang anak buah. Biarkan

               mereka datang dan kita hancurkan mereka!" Tiba-tiba Bu Ong berkata dengan

               gayanya yang jumawa.






                                                           555
   551   552   553   554   555   556   557   558   559   560   561