Page 558 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 558
Bagaikan bayangan setan saja, kakek itu menyelinap di balik batu dan tak lama
kemudian tampak asap mengepul dari tiga batang hio (dupa) yang menyebarkan
bau harum, sedangkan kakek itu sendiri sudah duduk bersila, kedua lengan
diluruskan ke depan, ke arah muda-mudi itu dan sepasang matanya terbelalak
memandang seperti sepasang mata setan!
Ilmu sihir yang dipergunakan oleh Ouwyang Cin Cu adalah ilmu hitam yang
dikuasainya dengan latihan-latihan yang berat dan mengerikan. Di dalam ilmu ini
terkandung kekuasaan mujijat yang hanya dikenal oleh mereka yang memuja
setan iblis dan segala roh jahat yang mereka percaya ditambah dengan kekuatan
dari tenaga sakti (sinkang) dan latihan yang tekun, dicampur dengan bermacam
mantra yoga. Untuk melatih kekuatan matanya, bertahun-tahun Ouwyang Cin Cu
bertapa menghadapi dupa membara sampai kekuatan pandang matanya dapat
membuat api membara di ujung dupa itu membesar atau mengecil, mengepulkan
asap atau tidak menurut kehendak pikiran yang disalurkan melalui pandangan
matanya yang tajam itu. Kini, dibantu dengan bau asap dupa yang harum dan
aneh, dia mulai menjatuhkan sihirnya, matanya memandang dengan pengaruh
yang amat dahsyat, bibirnya berkemak-kemik membaca mantra. Mula-mula Swat
Hong yang terpengaruh hawa mujijat itu. Hal ini tidaklah mengherankan karena
tentu saja Sin Liong memiliki daya tahan yang jauh lebih kuat dibandingkan
dengan sumoinya, juga memang sebelumnya Swat Hong sudah tersiksa oleh
perasaannya sendiri, perasaan mesra yang aneh yang sejak tadi menyelinap dan
mengaduk hatinya ketika merasa betapa telapak tangan suhengnya menyentuh
punggungnya. Karena memang sudah timbul perasaan wajar dari seorang gadis
yang normal dan sehat, terdorong oleh rasa cintanya kepada suhengnya itu, maka
tidaklah mengherankan ketika diserang oleh kekuatan sihir, Swat Hong mudah
sekali terkena. Dia mengeluh dan merintih lirih, tubuhnya gemetar semua,
mukanya berubah merah seperti dibakar, napasnya terengahengah, kedua
tangannya mengepal dan dia tidak peduli lagi bajunya yang tadi ditahan dengan
tangan di bagian depan daadnya, merosot dan terbuka. Setelah gelisah bergerak
557