Page 563 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 563
menyambar di belakangnya membuat dia membalik dan ternyata pemuda itu telah
berada di belakangnya dan tadi ketika mengelak pemuda itu telah
mempergunakan ginkang untuk meloncat melalui atas kepalanya. Akan tetapi
gerakan pemuda itu sedemikian cepatnya sehingga dia sendiri sampai hampir
tidak melihatnya, hanya melihat bayangan berkelebat dan pemuda itu lenyap.
Berdebar jantung kakek itu. Selama hidupnya belum pernah ia bertemu dengan
lawan seperti ini! "Hiaaaahhh!!" Dia mengusir rasa gentarnya dan mulai mainkan
pedangnya dengan gerakan yang amat cepat. Pedang itu berubah menjadi
gulungan sinar biru dan mengeluarkan suara bedesing-desing nyaring sekali, dan
serangan pedang ini masih dia selingi dengan pukulan-pukulan tangan kiri
dengan telapak tangan terbuka, memukulkan hawa sinkang yang amat kuat.
Memang Ouwyang Cin Cu bukan orang sembarangan. Pertapa Himalaya ini
selain pandai sihir, juga memiliki ilmu silat yang tinggi, tenaga sinkangnya amat
kuat dan pedang yang dipergunakannya adalah sebatang pedang tipis dari baja
biru yang amat ampuh. Akan tetapi satu kali ini dia bertemu dengan batunya!
Tubuh Sin Liong berkelebatan dan ke mana pun pedang dan tangan kiri
menyerang, selalu hanya bertemu dengan angin belaka. Dua puluh jurus lebih
kakek itu menyerang bertubi-tubi sampai napasnya terengah-engah. Tiba-tiba Sin
Liong berseru, "Lepas pedang!"
"Plakk! Desss.....!!"
"Aiiiihhhh....!!" Pedang itu terlepas dari tangan Ouwyang Cin Cu dan jatuh ke
atas tanah mengeluarkan suara mendencing nyaring.
Ternyata bahwa lengan kanan kakek tua itu kena ditampar oleh jari tangan Sin
Liong, mendatangkan rasa nyeri yang amat hebat, bukan hanya nyeri, akan tetapi
juga hawa dingin seolah-olah menggigit daging dan urat, membuat tangan kakek
itu tidak kuat lagi memegang pedang.
Untung bagi Ouwyang Cin Cu, pada saat pedangnya terlepas itu,
muncul The Kwat Lin dan Kiam-mo Cai-li!
562