Page 567 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 567

sekali inilah, Sin Liong benar-benar diuji semua hasil jerih payahnya mempelajari

               ilmu silat tinggi di Pulau Es. Diuji hasil warisan hampir seluruh ilmu kepandaian

               Raja Pulau Es Han Ti Ong yang telah dikuasainya secara matang. Dengan tangan

               kosong saja dia menghadapi serbuan maut yang dilancarkan secara bertubi-tubi

               oleh tiga orang lawan yang sakti itu. Sebelumnya, dengan tingkat kepandaian Sin

               Ling  yang  sudah  luar  biasa  tingginya,  sukar  lagi  diukur  sampai  di  mana

               tingkatnya,  dengan  mudah  dia  dapat  mengikuti  semua  gerakan  tiga  orang

               lawannya  dan  karena  itu  dia  dapat  menghindarkan  diri  dari  semua  serangan.

               Dengan ilmunya mengenal semua dasar gerakan ilmu silat yang dipelajarinya dari

               kitab  kuno  Inti  Sari  Gerakan  Silat,  sekali  pandang  saja  dia  dapat  mengetahui

               perkembangan gerakan lawan dan bahkan dengan mudah dapat menirunya. Akan

               tetapi  ada  dua  hal  yang  penting  yang  membuat  dia  repot  juga  menghadapi

               pengeroyokan tiga orang lihai itu.


               Pertama, harus diakui bahwa biarpun tingkat ilmu silatnya lebih tinggi dan dia

               memiliki  dasar  lebih  kuat  dan  lebih  bersih  sehingga  sinkangnya  kuat  sekali,

               namun  dia  kalah  matang  dalam  latihan.  Usianya  masih  terlalu  muda  dan  dia

               belum mengalami banyak pertandingan, apalagi melawan orangorang yang ahli,

               tidak  seperti  tiga  orang  pengeroyoknya  yang  telah  mempunyai  pengalaman

               banyak sekali dalam pertandingan silat.


               Kedua, dan ini merupakan kenyataan yang paling hebat, adalah bahwa Sin Liong

               memiliki dasar watak yang halus budi dan penuh belas kasihan. Wataknya ini

               membuat  dia  tidak  tega  menjatuhkan  pukulan  maut,  apalagi  membunuh

               lawannya.  Andaikata  dia  tidak  memiliki  dasar  watak  seperti  ini,  dengan

               kepandaiannya yang hebat, tentu dia akan mampu membunuh mereka seorang

               demi seorang. Tadi pun, kalau dia menghendaki, tentu Kiam-mo Cai-li sudah

               dapat dia robohkan untuk selamanya. Kini, menghadapi tiga orang lawan yang

               mengeroyoknya  dan  yang  berusaha  sunguh-sunggu  untuk  membunuhnya,  Sin

               Liong menjadi repot juga. Apalagi dia hanya mengelak, menangkis, dan kadang-




                                                           566
   562   563   564   565   566   567   568   569   570   571   572