Page 562 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 562

dan lari! Teringat dia akan sikap takut yang tampak pada wajah bekas Ratu Pulau

               Es ketika mendengar


               akan kedatangan pemuda dan pemudi ini dan

               baru sekarang dia tahu mengapa bekas Ratu itu kelihatan


               takut-takut. Kiranya pemuda         ini     memang. memiliki kesaktian

               yang amat hebat! Dia perlu mencari bantuan, karena menghadapi seorang diri

               saja amat berbahaya.


               Sin Liong yang ingin menangkap kakek itu dan mencari keterangan tentang The

               Kwat Lin, segera mengejar sambil berseru, "Orang tua jahat, kau hendak lari ke

               mana? Tungu, kau harus menjawab beberapa pertanyaanku!"


               Mendengar  suara  Sin  Liong  dekat  sekali  di  belakangnya,  Ouwyang  Cin  Cu

               mempercepat larinya, akan tetapi dengan gerakan yang lebih cepat lagi Sin Liong

               terus mengejarnya. Setelah keluar dari dalam jalan terowongan itu, di lapangan

               terbuka yang agak jauh letaknya dari guha di mana Sin Liong meninggalkan Swat

               Hong tadi, terpaksa Ouwyang Cin Cu tidak dapat melarikan diri lagi karena Sin

               Liong telah menyusul dekat sekali di belakangnya.

               "Kakek jahat, berhenti dulu!" Sin Liong membentak. "Haaaeeeeeeehhhh!!" Tiba-

               tiba  Ouwyang  Cin  Cu  membalikan  tubuhnya  dan  begitu  membalik,  segulung

               sinar biru menyambar ke arah pusar Sin Liong dan sinar putih menyambar ke

               antara kedua matanya. Sinar biru itu adalah sebatang pedang tipis yang biasanya

               dibelitkan di pinggang sebagai sabuk oleh kakek itu, sedangkan sinar putih itu

               adalah  jenggot  panjangnya  yang  ternyata  dapat  dipergunakan  sebagai  senjata


               yang sangat ampuh! "Hemmm....!!" Sin Liong yang sudah menduga bahwa kakek
               yang jahat itu tentu tidak segan-segan bermain curang, sudah menjaga diri maka


               begitu melihat menyambarnya sinar biru dan putih itu, cepat dia sudah mencelat
               ke atas. Demikian cepat gerakan pemuda ini sehingga Ouwyang Cin Cu melongo,


               mengira  bahwa  pemuda  itu  pandai  menghilang!  Akan  tetapi  gerakan  angin




                                                           561
   557   558   559   560   561   562   563   564   565   566   567