Page 560 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 560

pengaruh  jahat,  seperti  baru  terbuka  mata  pemuda  itu.  Baru  tampak  olehnya

               kepulan asap yang harum, keadaan Swat Hong yang tidak wajar.


               Seketika tahulah dia bahwa keadaan ini bukan sewajarnya dan pasti dibuat oleh

               seorang yang jahat. Begitu telinganya menangkap suara gerakan dari kiri, dia

               cepat menengok dan tampaklah olehnya seorang kakek tua yang duduk bersila

               dan meluruskan kedua lengannya ke arah mereka, dan dari kedua lengan itu, juga

               dari kedua matanya, menyambar tenaga mujijat ke arah mereka. Lengking yang

               panjang dan nyaring dahsyat dan mengandung getaran tenaga sakti dari dalam

               pusarnya,  keluar  dari  mulut  Sin  Liong  dan  dia  sudah  meloncat  berdiri.

               Lengkingan  yang  dahsyat  itu  menyebar  getaran  yang  sedemikian  kuatnya

               sehingga kekuatan sihir yang dipergunakan Ouwyang Cin Cu buyar sama sekali,

               bahkan tubuh kekek itu tergetar. Swat Hong juga terbebas dari cengkeraman sihir

               itu, dia menjadi pucat sekali, terbelalak, mengeluh perlahan lalu terguling roboh,

               pingsan!

               Dapat dibayangkan betapa kaget rasa hati Ouwyang Cin Cu ketika dia sedang


               menikmati  hasil  ilmu  sihirnya,  melihat  betapa  muda-mudi  itu  sudah  mulai
               terpengaruh, tiba-tiba pemuda itu mengeluarkan suara melengking sedemikian


               dahsyatnya sehingga dia merasa betapa jantungnya seperti akan copot! Melihat
               betapa pengaruh sihirnya buyar, dia segera bangkit berdiri.


               "Manusia jahat, apa yang telah kaulakukan?" Sin Liong menegur dan melompat

               ke  depan  kakek  itu.  Kakek  itu  mengerahkan  tenaga  mujijatnya,  disalurkan

               melalui tangan kanannya yang dibuka jari-jari tangannya dan diselojorkan ke arah

               muka Sin Liong, memandang tajam sambil berkata, "Orang muda berlututlah kau

               di  depan  Ouwyang  Cin  Cu....!"  Akan  tetapi,  untuk  kedua  kalinya  kakek  itu

               mengalami  kekagetan.  Biasanya,  setiap  orang  lawan  akan  dapat  dibikin  tidak

               berdaya  dengan  kekuatan  sihirnya.  Akan  tetapi  sekali  ini  pemuda  itu  hanya

               memandang kepadanya dengan  sinar mata  jernih halus dan sama sekali tidak

               berlutut  seperti  yang  diperintahkannya  dengan  suara  berwibawa  itu.  Dia




                                                           559
   555   556   557   558   559   560   561   562   563   564   565