Page 568 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 568
kadang membalas serangan dengan gerakan yang diperlambat dan diperlunak
karena takut kalau-kalau salah tangan membunuh orang.
Dengan demikian, dia lebih banyak diserang daripada balas menyerang. Seratus
jurus telah lewat dan pemuda yang luar biasa ini belum juga dapat dikalahkan
oleh para pengeroyoknya. Hal ini membuat mereka bertiga menjadi penasaran,
marah dan malu sekali. Biarpun di tempat itu tidak ada orang lain kecuali para
anak buah mereka yang kini mulai bermunculan dan mengurung tempat itu,
orang-orang katai dan juga para anak buah Rawa Bangkai, namun tiga orang itu
tentu saja merasa malu bahwa mereka bertiga maju bersama dengan senjata
lengkap sampai seratus jurus tidak mampu membekuk atau menewaskan seorang
pemuda yang bertangan kosong! The Kwat Lin yang selama ini merasa bahwa
dia tidak menemukan tandingan, biarpun tahu betapa lihainya murid bekas
sumoinya ini, namun dia telah dibantu oleh dua orang pandai dan belum juga
dapat menang, maka dia merasa penasaran sekali. Kiam-mo Cai-li yang selama
ini terkenal sebagai datuk kaum sesat yang lihai, selama hidupnya baru sekali ini
dia mengeroyok seorang pemuda dengan dua orang teman yang kepandaiannya
lebih tinggi dari dia sendiri, maka dia pun penasaran.Terutama sekali Ouwyang
Cin Cu. Sebelum ini sukar membayangkan bahwa dia, yang memiliki ilmu-ilmu
luar biasa, akan mengeroyok seorang pemuda seperti itu.
Hal ini benar-benar menyakitkan hati dan menghancurkan kebanggaan hati
mereka akan ilmu kepandaian mereka masing-masing yang sudah terkenal di
dunia kang-ouw. "Pemuda setan, mampuslah!!"
Ouwyang Cin Cu berteriak keras, pedang birunya untuk ke sekian lainya
menyambar ganas ke arah leher
Sin Liong, sedangkan tangan kirinya mencengkeram ke arah perut. Pada saat itu,
Sin Liong baru saja menyingkirkan pedang di tangan The Kwat Lin yang
menyambar kakinya dengan cara menendang pergelangan tangan bekas ibu
gurunya itu sehingga The
567