Page 573 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 573

JILID 20




               "Cepat kerahkan orang untuk mencari gadis  itu!" The Kwat Lin berkata, dan

               sibuklah mereka semua mencari Swat Hong, namun sampai habis seluruh lorong

               terowongan itu dijelajahi dan sampai jauh di luar, di sekitar Rawa Bangkai, tetap

               saja tidak tampak bayangan gadis itu yang seolah-olah lenyap ditelan bumi!

               "Heran  sekali,  tadi  ketika  ditinggalkan  pemuda  itu,  dia  masih  pingsan!"  kata


               Ouwyang Cin Cu ketika mereka bertiga kembali berkumpul di dalam guha di
               depan sumur ular. "Kenapa kau pucat sekali? Gadis itu tidak terlalu berbahaya


               kukira. Andaikata dia berhasil melarikan diri, biarkan dia datang.

               Pemuda itu yang lebih hebat pun dapat kita basmi," kata Kiam-mo Cai-li ketika

               melihat betapa The Kwat Lin nampak ketakutan dan mukanya pucat.


               "Aihhh...  kau  tidak  tahu....!  Lenyapnya  Swat  Hong  begitu  aneh....,  aku  takut

               kalau-kalau...."

               "Mengapa? Apa yang perlu  ditakuti?" Ouwyang Cin Cu juga berkata.."Kalau

               ayahnya  yang  datang,  kita  celaka.  Baru  muridnya  saja  sudah  demikian  sukar

               dilawan, apalagi


               Gurunya..."


               "Bekas suamimu?" Kiam-mo Cai-li bertanya.

               "Raja Pulau Es?" Ouwyang Cin Cu juga berkata sambil menengok ke kanan kiri,

               karena gentar juga mendengar tentang guru pemuda luar biasa tadi.


               "Kalau begiu, sebaiknya kita cepat mengunjungi utara dan menghadap An Tai-

               goanswe," kata Kiam-mo Cai-li.











                                                           572
   568   569   570   571   572   573   574   575   576   577   578