Page 580 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 580

membalaskan          kematian      Suhengmu  ataukah            akan


               membunuh  diri?"  Swat  Hong  sadar  dan  terkejut  juga  karena  baru  sekarang

               terbuka matanya bahwa dia hanya menuruti hati duka dan sakit. Dia menunduk

               dan berkata dengan lirih,

               "Aku  harus  membalaskan  kematian  Suheng,  dan  juga  aku  harus  merampas

               kembali semua pusaka Pulau Es yang dilarikan The Kwat Lin untuk memenuhi

               pesan  terakhir  Ayahku."  "Baiklah,  akan  tetapi  engkau  tidak  mungkin  bisa

               melaksanakan tugas berat itu seorang diri saja. Marilah pergi bersamaku, aku

               sudah hafal akan keadaan di Telaga Utara dan biarlah aku yang akan mrnyelidiki

               di sana nanti."


               Swat  hong  tentu  merasa  girang  sekali  memperoleh  bantuan  kakeknya  yang

               berilmu tinggi dan dia tidak membantah. Maka berangkatlah ke dua orang ini ke

               utara.


               Setelah tiba di dekat Telaga Utara, Han Lojin mulai menyelidiki sebagai sebagai

               seorang tukang pancing yang bercaping lebar. Swat Hong dia suruh menanti di

               dalam kuil tua di sebelah hutan. Seperti telah diceritakan di bagian depan, Han

               Lojin kemudian bertemu dengan cucu mantunya, Liu Bwee, dan Ouw Sian Kok

               yang dikeoyok oleh orangorangnya An Lu Shan dan menyelamatkan kedua orang

               itu. Dia tidak berhasil bertemu dengan The Kwat Lin karena wanita ini, bersama

               dengan Kiam-mo Cai-li dan juga Ouwyang Cin Cu, telah memperoleh tugas lebih

               dulu dari An Lu Shan dan telah berangkat ke kota raja untuk menyelundup dan

               membantu gerakan dari dalam secara rahasia. Oleh karena inilah , maka ketika

               menyelidiki ke Telaga Utara, Han Lojin tidak pernah mellihat The Kwat Lin dan

               akhirnya dia malah bertemu dan menyelamatkan cucu mantunya.

               Demikianlah,  Liu  Bwee  dan  Ouw  Sian  Kok  ikut  bersama  kakek  sakti  itu

               memasuki hutan.Ketika tiba di


                kuil,  kakek itu berkata  kepada           Liu Bwee,  "Engkau akan





                                                           579
   575   576   577   578   579   580   581   582   583   584   585