Page 633 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 633

dan cepat dia menyambar tangan kekasihnya. "Mari kita segera pergi!" Kedua

               orang muda itu menyelinap lenyap di dalam kegelapan malam. "Hayo kita bantu

               Ibu  dan  Ayahmu!"  kata  Swat  Hong  kepada  Soan  Cu.  Soan  Cu  mengangguk

               karena merasa lehernya seperti dicekik oleh sedu-sedan yang naik dari dalam

               dadanya.  Ayahnya!  Dia  akan  bertemu  dengan  ayah  kandungnya  yang  selama

               hidupnya belum pernah dia lihat itu. Bertemu dalam keadaan terancam bahaya

               maut!


               Tampak tiga bayangan berkelebat ketika Soan Cu, Swat Hong, dan Kwee Lun

               menyerbu ke dalam istana itu. Ketika mereka tiba di dalam, ternyata Liu Bwee

               dan Ouw Sian Kok telah dikepung ketat dan kini pertempuran telah berpindah ke

               ruang luar yang lebih lega. Agaknya, agar dapat melakukan perlawanan dengan

               leluasa dan mendapat kesempatan untuk meloloskan diri, Liu Bwee dan Ouw

               Sian Kok telah pindah keluar dari ruangan dalam yang sempit, dan kini, dengan

               saling membelakangi, kedua orang itu mengamuk dengan hebat, dikepung ketat

               oleh  para  pengawal  istana,  sedangkan  The  Kwat  Lin  dan  Ouwyang  Cin  Cu

               menonton di pinggir.

               Ketika Swat Hong dan dua orang kawannya masuk, mereka melihat Kwat Lin


               berlari pergi ke dalam istananya. Swat Hong maklum bahwa wanita itu tentulah
               hendak memeriksa simpanan pusakanya, maka dia lalu menyentuh tangan Soan


               Cu  yang  sedang  bengong  memandang  kepada  laki-laki  setengah  tua  yang

               mengamuk dengan gagahnya itu, dengan mata merah hampir menangis.

               Soan  Cu  sadar  dan  menengok.."Kita  kejar  dia!  Dialah  yang  paling  jahat  dan

               berbahaya!" Soan Cu mengangguk dan kedua orang gadis


               berkelebat pergi mengejar Kwat Lin. Kwee Lun Sendiri lalu

               berteriak keras dan meloncat ke depan, meyerbu para pengeroyok. Sepak terjang

               pemuda tinggi besar ini memang hebat, tenaganya yang amat kuat itu membuat

               dia  sekali  turun  tangan  merobohkan  empat  orang  pengeroyok.  tentu  saja

               kepungan  menjadi  buyar  dan  kacau.  Dan  ketika  mereka  membalik  untuk



                                                           632
   628   629   630   631   632   633   634   635   636   637   638