Page 637 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 637
Soan Cu terhuyung, pundaknya berlumuran darah karena terluka parah,
sedangkan Kwat Lin cepat memindahkan pedang ke tangan kirinya karena lengan
kanannya juga terluka parah, terbacok di bagian bahu hampir putus! Dengan
kemarahan meluap-luap dia menubruk Swat Hong, namun gadis Pulau Es ini
mengelak ke kiri sambil mengangkat kaki menendang lutut.
"Dukkk! Aduh....!" Kwat Lin terbelalak ketika tahu-tahu pedang Coa-kut-kiam
telah bersarang di perutnya! Kiranya ketika tadi Swat Hong menendangnya Soan
Cu yang terluka dengan kemarahan meluap menubruk, maka begitu wanita itu
terguling, pedangnya cepat menyambar dan menusuk perut Kwat Lin. "Bedebah
kau....!" Tiba-tiba pedang di tangan Kwat Lin meluncur.
"Soan Cu, awas....!!" Swat Hong berteriak kaget namun terlambat. Pedang yang
terlempar dari jarak dekat dan tak terduga-duga itu dilakukan dengan dorongan
tenaga terakhir, tak dapat dielakkan dengan baik oleh Soan Cu dan menancap di
bawah pundak sampai dalam!
"Soan Cu!" Swat Hong melompat dan pedangnya membabat. Kwat Lin memekik
dan lehernya hampir putus! Dengan cepat Swat Hong memeluk tubuh soan Cu
yang tersenyum! Pergilah.... Aku.... aku tak berguna lagi....!" katanya.
"Omong kosong!" Swat Hong menghardik, mencabut pedang Ang-bwe-kiam dari
pundak Soan Cu. Soan Cu menjerit dan pingsan.
Dengan gemas Swat Hong melempar pedang itu
memondong tubuh Soan Cu, dibawanya keluar. Betapa
kagetnya ketika ia tiba di ruangan luar, pertempuran yang
masih berlangsung hebat itu ternyata membuat pihak ibunya terdesak. Bahkan
ibunya kelihatan terluka di
beberapa tempat, juga ayah Soan Cu, yang
mengamuk dengan gagah telah berlumuran darah seluruh tubuhnya. Kwee Lun
juga masih mengamuk, dan
636