Page 689 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 689

mereka,  seolah-olah  para  perajurit  itu  tidak  melihat  mereka!  Dan  memang

               begitulah. Para perajurit itu pun bengong ketika secara tiba-tiba setelah pemuda

               tampan halus  itu berpamit, tiga orang itu tiba-tiba saja lenyap dari situ tanpa

               meninggalkan  bekas!  Setelah  Sin  Liong  dan  dua  orang  temannya  pergi  jauh,

               barulah gempar di tempat itu dan akhirnya Kaisar memperoleh laporan tentang

               semua  peristiwa  yang  terjadi.  Panglima  Hussin  dikirim  pulang  dan  pimpinan

               pasukannya diserahkan kepada Ahmed!


               Sementara itu, Sin Liong, Kwee Lun dan Swat Hong pergi meninggalkan Secuan.

               Ketika mereka tiba jauh dari daerah itu, mereka berhenti dan Swat Hong berkata,

               "Suheng,  mengapa  kita  meninggalkan  Secuan?  Aku  ingin  sekali  menjadi

               sukarelawati,  membantu  Kaisar  dan  membasmi  pemberontak  yang  telah

               mengakibatkan kematian Ibu, kematian Soan Cu dan Ayahnya, bahkan kematian

               kakek  buyutku!"  "Benar  apa  yang  dikatakan  Nona  Swat  Hong,  Kwa-taihiap.

               Perjuangan  menanti  tenaga  kita.  Marilah  kita  bertiga  membantu  kerajaan

               membasmi pemberontak."


               Sin Liong menarik napas panjang, memegang tangan sumoinya dan diajak duduk
               di  atas  rumput.  Swat  Hong  duduk  dekat  suhengnya  dan  memandang  wajah


               suhengnya dengan penuh kagum dan kasih sayang.

               "Kwee-toako,  benarkah  engkau  tertarik  dengan  perang,  dengan  saling  bunuh

               membunuh antara manusia,


                antara bangsa        sendiri       itu?  Betapa          mengerikan, Toako.

               Menggunakan  ilmu  silat  untuk  membela  yang  lemah,  untuk  menentang  yang

               jahat masih dapat dimengerti dan masih mending. Akan tetapi bunuh-membunuh


                hanya untuk membela         sekelompok manusia           lain  saling


               memperebutkan kemuliaan duniawi, sungguh patut

               disesalkan. Mereka itu hanya ingin mempergunakan orang


               lain demi mencapai cita-cita sendiri. "Aih, apa



                                                           688
   684   685   686   687   688   689   690   691   692   693   694