Page 684 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 684

mendengar  penuturan  Ahmed  tentang  seorang  pemuda  bersenjata  kipas  dan

               pedang. Kwee Lun telah datang dan mengamuk di luar pesanggrahan! Gerakan

               pemuda itu hebat bukan main karena memang selama satu tahun dia berlatih

               dengan tekun. Akan tetapi ternyata para pengeroyoknya juga merupakan pasukan

               yang  terlatih  dan  memiliki  keistimewaan.  Bukan  hanya  senjata  mereka  yang

               aneh,  yaitu  pedang  ular  dan  perisai  kura-kura,  akan  tetapi  juga  mereka  itu

               membentuk  barisan  yang  kokoh  kuat,  saling  membantu  dan  banyak

               menggunakan perisai untuk berlindung, kemudian pedang ular itu meluncur dari

               depan perisai, persis gerakan seekor kurakura menyerang dan menyembunyikan

               kepala  di  dalam  batoknya.  Menghadapi  kepungan  yang  ketat  ini,  Kwee  Lun

               merasa kewalahan juga. Akan tetapi dia mengamuk dengan penuh keberanian dan

               akhirnya dia dapat membobolkan kepungan dengan jalan berloncatan ke sana-

               sini, kemudian mendadak dia meloncat melewati kepala pengepung yang berada

               di belakangnya dan begitu berada di luar kepungan dia berhasil merobohkan dua

               orang pengeroyok dengan pedang dan kipasnya.


               Empat belas orang sisa pasukan itu sudah mengepung lagi, akan tetapi mendadak

               terdengar lengking nyaring dan robohlah empat orang diserang oleh Swat Hong

               dari luar kepungan. "Nona Han....!"

               "Kwee-toako, mari kita basmi mereka ini!" seru Swat Hong.


               Kwee Lun girang bukan main, tak pernah disangkanya bahwa dara yang hendak

               dijadikan korban itu adalah Han Swat Hong. Dia merasa kecelik juga, karena

               ternyata bahwa gadis yang akan ditolongnya itu berbalik malah menolongnya!


               "Kita lari saja, Nona. tidak perlu melawan tentara yang amat banyak!"

               "Tidak aku harus bunuh dulu si keparat she Bouw....!"


               Pada  saat  itu  terdengar  suara  hiruk  pikuk  dan  berbondongbondong  datanglah

               pasukan besar dipimpin oleh Bouwciangkun sendiri!








                                                           683
   679   680   681   682   683   684   685   686   687   688   689