Page 688 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 688
kipasmu, tidak perlu melanjutkan pembunuhan yang tidak
ada gunanya ini." Kwee Lun menurut, akan tetapi matanya memandang ragu dan
sambil menyarungkan pedang dan menyimpan kipasnya, dia bertanya, "Akan
tetapi.... mereka itu....?" Terdengar teriakan-teriakan dari para pengepung.
"Tangkap mata-mata musuh!"
"Bunuh pemberontak!"
"Tangkap pembunuh Bouw-ciangkun!"
Ribuan orang perajurit sudah bergerak lagi. Swat Hong memegang lengan
suhengnya dan Kwee Lun juga mendekati
Sin Liong.
Betapapun juga, gentar dia menghadapi ribuan orang yang berteriak itu, apalagi
dia tidak boleh melawan.
Ketenangan Sin Liong membuat dia mencari perlindungan dekat pemuda ini. Sin
Liong memegang lengan sumoinya dan terdengarlah suaranya penuh kesabaran
dan ketenangan yang wajar, "Cu-wi sekalian tahu bahwa mereka berdua ini bukan
mata-mata, dan Cu-wi tahu apa yang telah terjadi. Maka harap Cu-wi
perkenankan kami pergi, kemudian sebaiknya melaporkan kepada Sri Baginda
apa yang telah terjadi sehingga dapat diambil tidakan tepat, demi ketertiban."
Suara ini demikian halus, akan tetapi mengatasi semua teriakan dan anehnya
orang-orang itu tidak berteriak-teriak lagi.
"Kami hendak pergi sekarang!"
Sin Liong memegang lengan Swat Hong dengan tangan kanannya, memegang
lengan Kwee Lun dengan tangan kiri, lalu menarik kedua orang itu keluar dari
kepungan. Swat Hong dan Kwee Lun melangkah dengan bengong, merasa seperti
dalam mimpi saja karena ketika mereka melangkah pergi melalui ribuan orang
pasukan itu, tidak ada seorang pun di antara para perajurit yang mencoba untuk
menghalangi mereka, bahkan ajaibnya, tidak ada seorang pun yang memandang
687