Page 687 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 687
menoleh dan melihat pula seorang pemuda yang memasuki kepungan itu dengan
sikap tenang sekali. Seorang pemuda yang berpakaiannya sederhana, agak kurus,
matanya memancarkan sinar yang luar biasa, pemuda yang memandang kepada
Swat Hong dengan senyum di bibir. "Su.... Suhenggggg.....!" Tiba-tiba Swat
Hong menjerit, pedangnya terlepas dari pegangan dan sambil terisak dia lari
menghampiri lalu menubruk pemuda itu yang bukan lain adalah Kwa Sin Liong!
"Suheng..... aihhh,
Suheng...... Ibuku....."
"Tenanglah, Sumoi, tenanglah........" Suara Sin Liong mengandung wibawa yang
luar biasa sehingga Swat Hong yang dilanda kekagetan dan keharuan hebat
karena sama sekali tidak menyangka bahwa suhengnya masih hidup itu, dapat
menenangkan hatinya.
"Suheng..... betapa bahagia rasa hatiku! Suheng, jangan kautinggalkan aku
lagi....."
"Tidak, Sumoi. Tidak lagi."
"Aku cinta padamu, Suheng! Aku cnta padamu!" Tanpa malu-malu Swat Hong
meneriakkan suara hatinya ini di tengah-tengah kepungan ratusan, bahkan ribuan
orang perajurit!
Kwee Lun memandang semua itu dan dua titik air mata membasahi bulu matanya.
Dia merasa terharu, juga
girang sekali, girang melihat kebahagian Swat Hong dan
sekaligus dia teringat kepada Soan Cu. Dia pun
sudah dapat bergerak, melangkah maju dan berkata, "Kwataihiap, syukur bahwa
engkau masih dalam
keadaan selamat. Sungguh aku ikut merasa girang....".Sin Liong tersenyum
kepadanya. "Kwee-toako, engkau seorang sahabat yang baik. Simpanlah pedang
dan
686