Page 682 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 682

Didorongnya dau pintu kamar dan cepat ditutupnya dari dalam. Melihat Swat

               Hong rebah terlentang dan tidur pulas di atas lantai, Ahmed cepat berlutut dan

               mengeluarkan sebuah botol hijau dari sakunya.


               "Huh, benar jahat! Mengorbankan siapa saja tanpa pilih bulu!" gerutunya sambil

               membuka tutup botol hijau yang cepat dia tempelkan di depan hidung Swat Hong.

               Tak lama kemudian dara itu terbangun, mengeluh dan merintih, "Aduhh....pening

               kepalaku....."  "Sttt.....  Nona  Swat  Hong......  sadarlah......  aku  datang

               menolongmu......" Ahmed mengguncang-guncang dara itu.


               Swat Hong membuka matanya dan terkejut melihat Ahmed berlutut di dekatnya.

               "Lekas kaucium ini....."


               Ahmed kembali mendekatkan botol di depan hidung Swat Hong.

               Gadis itu memang sudah mempunyai kesan baik terhadap diri Ahmed, maka dia

               tidak membantah dan disedotnya botol itu.


               Tercium bau keras dan dia tersedak lalu berbangkis.

               Apa.... apa yang terjadi......?" Swat Hong bertanya, kepalanya masih agak pening.

               "Lekas kau  telan ini...." Ahmed memberikan sebutir pil hitam. "Engkau telah

               terkena racun Hashish yang dicampurkan di dalam anggur. Ini obat penawarnya."

               Teringatlah Swat Hong dan tahulah dia mengapa dia tertidur di lantai. Tanpa

               bertanya lagi dia lalu menelan pel kecil itu dan benar saja, peningnya hilang dan

               pikirannya terang kembali.


               "Nona, aku mendengar bahwa siang tadi kau dijamu oleh mereka. Tahulah aku

               bahwa  kau  tentu  diberi  anggur  bercampur  hashish.  Lekas  kau  keluar,  di  luar

               sedang  terjadi  pertempuran.  Seorang  pemuda  agaknya  datang  hendak

               menolongmu, dia bersenjata pedang dan kipas...."


               "Kwee Lun.....!" Swat Hong berseru kaget, menyambar pedangnya di atas meja

               dan hendak lari keluar.

               "Nanti dulu, Nona."



                                                           681
   677   678   679   680   681   682   683   684   685   686   687