Page 680 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 680
Kwee Lun makin tak senang hatinya. Dia mendengarkan dengan teliti dan
akhirnya memperoleh keterangan bahwa dara yang hendak dihadiahkan itu
kabarnya telah dikurung di dalam pesanggerahan, yaitu rumah kecil terpencil
yang oleh para perajurut diberi nama tempat penjagalan perawan! "Hem,
semenjak kecil suhu menanamkan sifat pendekar, membela keadilan dan
kebenaran kepadaku." Kwee Lun berpikir, "Biarpun sekarang aku menjadi
seorang pejuang, tetap aku harus menentang kejahatan, dari siapapun juga
datangnya!
Dengan pikiran ini, Kwee Lun mulai melakukan penyelidikan dan pada sore hari
itu dia sudah mendekati rumah pesanggerahan itu dan menyelinap untuk
menyelidiki dari jarak dekat, kalau mungkin memasuki rumah itu dan menolong
si gadis yang hendak dijadikan korban. Melihat betapa di empat penjuru terdapat
empat orang penjaga yang selalu melakukan perondaan mengelilingi
pesanggerahan itu, Kwee Lun bersembunyi dan mengintai. Penjaga-penjaga yang
memegang pedang ular dan perisai kura-kura itu kelihatanya bukan penjaga-
penjaga sembarangan. Dia harus menanti sampai malam tiba, barulah ada harapan
baginya untuk dapat memasuki pesanggrahan itu tanpa diketahui orang. Asal saja
dia tdak terlambat, pikirnya.
Akan tetapi, tiba-tiba dia melihat seorang perwira Arab yang berkumis rapi
datang menghampiri pesanggerahan itu. Empat orang penjaga menghadangnya,
mereka bercakapcakap dan perwira itu dibiarkan oleh para penjaga memasuki
pesanggrahan. Hemm, ini agaknya pembesar yang di "hadiahi" gadis itu, pikir
Kwee Lun dengan marah sekali. Kalau dia harus menanti lebih lama lagi ,
mungkin dia akan terlambat.
Kebetulan sekali terdapat seorang penjaga meronda di dekat tempat dia
bersembunyi, "Keparat busuk!"
679