Page 676 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 676
"Ha-ha-ha, seperti sekumpulan anjing memperebutkan tulang!" Dia menutup
ceritanya sambil tertawa-tawa.
Panglima Arab itu yang diperkenalkan tadi bernama Hussin bin Siddik,
mengeluarkan sebuah guci
yang bentuknya seperti tanduk kerbau, membuka tutupnya
dan mencium bau harum yang aneh. Sambil tertawa dia mengacungkan guci
tanduk kerbau itu sambil
berkata, "Nona adalah seorang pendekar yang berilmu tinggi dan dipilih untuk
menjadi pengawal Sri
Baginda. karena itu sudah sepatutnya menerima penghormatan kami dengan
anggur padang pasir ini! Marilah kita minum tiga cawan untuk pertama, demi
keselamatan Sri Baginda sekeluarga!" Dia mengisi cawan
arak di depan Swat Hong dengan minum dari guci tanduk kerbau itu, tidak
banyak, hanya setengah
cawan kurang. karena dia diajak minum demi
keselamatan keluarga kaisar, tentu saja Swat Hong tidak
menolak, apalagi karena dia melihar betapa Bouw-ciangkun
dan Panglima Hussin sendiri juga minum. Diminumnya
cawannya dan ternyata anggur itu enak dan tidak begitu keras, manis dan harum
sungguhpun agak aneh harumnya. "Secawan lagi kita minum demi persahabatan
kita!"
Kembali Swat Hong minum dari cawan araknya yang sudah diisi lagi
setengahnya.
"Dan cawan terakhir kita minum untuk kemenangan perjuangan kita!" Sekali ini
cawan itu dipenuhi dan karena anggur itu sama sekali tidak mendatangkan
pengaruh apaapa, Swat Hong tidak khawatir dan minum anggur sampai habis.
675