Page 671 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 671
naik kuda. Usianya tentu sudah empat puluhan tahun, tinggi besar dan
berwibawa, gagah dan juga tampan, akan tetapi begitu bertemu pandang, Swat
Hong merasa tidak suka kepada panglima ini karena pandang mata itu seolah-
olah hendak menelanjangi dan sinar mata orang itu seperti dapat menembus
pakaiannya!
Ahmed cepat berdiri dengan tegak memberi hormat kepada atasannya. Panglima
itu lalu bertanya kepada Ahmed dalam bahasa mereka sendiri yang tidak
dimengerti oleh Swat Hong, dijawab pula oleh Ahmed. Panglima itu
mengangguk-angguk, bicara lagi lalu memutar kudanya pergi dari tempat itu
setelah melempar kerling penuh gairah dan kagum ke arah Swat Hong. "Nona,
Komandanku tadi bertanya tentang Nona dan menyuruh Nona langsung saja
menghadap Bouw-ciangkun untuk melapor. Tentu saja bantuan tenaga seorang
yang berkepandaian tinggi seperti Nona amat dihargai dan dibutuhkan. Mari
Nona, saya antar."
"kau baik sekali, terima kasih," jawab Swat Hong yang merasa memperoleh
seorang sahabat dalam diri perwira yang simpatik ini.
"Nama saya Ahmed, Nona."
Swat Hong tersenyum, mengerti bahwa itulah cara yang sopan dari sahabat
barunya untuk menanyakan namanya.
"Dan namaku Han Swat Hong."
Mereka memasuki sebuah bangunan besar dan di ruangan dalam, Ahmed
membawa Swat Hong ke dalam sebuah kamar di mana duduk seorang tua
berpakaian panglima perang. Orang ini berusia lima puluh tahun lebih, mukanya
bulat dan matanya sipit menjadi agak lebar ketika dia memandang Swat Hong
yang datang bersama Ahmed.
Setelah memberi hormat, Ahmed berkata "Nona Han Swat Hong ini ingin
menjadi sukarelawati." "Hemm, aku sudah mendengar dari komandanmu. Kau
670