Page 669 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 669
baik di hati perwira asing itu. "Terserah kepadamu. Nah, aku sudah siap."
katanya.
Ahmed ragu-ragu, mukanya agak pucat. "Tapi...... tapi, setidaknya kau harus
membawa pedang untuk menangkis atau sebuah perisai."
"Tidak perlu. Seranglah!"
Didesak oleh orang banyak, dan memang di dalam hatinya dia juga merasa
penasaran sekali, Ahmed lalu memasang lima batang anak panah di gendewanya,
dan masih ada puluhan batang di tempat anak panah yang siap untuk disambar
tangan kanan menyusul rombongan anak panah terdahulu. "Nona, siap dan hati-
hatilah!" teriaknya dan terdengar suara menjepret ketika tampak lima sinar
berturut-turut meluncur ke arah Swat Hong, diikuti oleh puluhan pasang mata
yang tidak berkedip dan dengan hati penuh ketegangan.
Swat Hong melihat betapa lima batang anak panah itu meluncur disekeliling
tubuhnya. Tahulah dia bahwa orang itu memang amat hebat ilmu panahnya akan
tetapi juga amat lembut hatinya terhadap wanita sehingga sengaja membuat anak
panah rombongan pertama menyeleweng. Dia diam saja tidak bergerak
membiarkan lima batang anak panah itu lewat, diikuti seruan menahan napas dari
semua orang yang sudah merasa ngeri melihat nona itu sama sekali tidak
mengelak! Ahmed membelalakkan matanya. hampir dia tidak percaya. Anak
panahnya itu hanya sedikit saja selisihnya dari kulit tubuh wanita itu, namun
wanita itu dengan tenang saja berdiri diam tidak bergerak!
"Tidak perlu sungkan, bidik yang tepat!" Swat Hong berkata setelah dia merasa
yakin bahwa luncuran anak panah itu dapat diikuti dengan pandang matanya
sehingga mudah bagi dia untuk menjaga diri. Lima batang lagi anak panah sudah
berada di gendewa Ahmed dengan cepat bukan main dan kembali terdengar suara
menjepret ketika lima batang anak panah itu menyambar seperti kilat ke arah
Swat Hong. Dara itu melihat betapa lima batang ini menyambar ke arah kakinya
semua, maka dia mengerti bahwa Ahmed masih saja khawatir kalau-kalau
668