Page 678 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 678

"Celaka....!"  dia  mengeluh,  ingin  dia  turun  membasahi  muka  denan  air,  akan

               tetapi dia tidak kuat, baru saja dia turun, dia sudah terguling ke atas lantai karena

               kepalanya pening dan Swat Hong sudah tidur di atas lantai dengan pulasnya!


               Tak lama kemudian, setelah matahari mulai condong ke barat, sesosok bayangn

               seorang pemuda berkelebat dan mengintai pesangrahan itu dari balik batu-batu

               gunung. pemuda ini tinggi besar, gagah dan tampan, dengan sebatang pedang di

               punggungnya,  berpakaian  sederhana  dan  matanya  bersinar-sinar  penuh

               kemarahan. Pemuda ini adalah Kwee Lun! Bagaimana dia dapat datang di tempat

               jauh itu? Seperti telah dituturkan di bagian depan, dua tahun yang lalu pemuda

               ini berpisah dari Swat Hong dan langsung dia pulang ke Pulau Kura-kura di Lam-

               hai. Tepat seperti dugaannya semula, gurunya, Lam-hai Seng-jin, terheran-heran

               dan kagum mendengar penuturan muridnya terutama pengalaman muridnya yang

               bertemu dan bersahabat dengan penghuni Pulau Es! Setelah muridnya selesai

               menceritakan semua pengalamannya, juga tentang kematian Ouw Soan Cu, gadis

               Pulau  Neraka  yang  dicintainya  dengan  suara  berduka,  kakek  itu  berkata,

               "Pengalamanmu  sudah  cukup,  muridku.  Sekarang  biarlah  aku  memperdalam

               ilmumu  dan  menerima  sisa-sisa  dari  semua  kepandaianku.  Setelah  itu,

               berangkatlah kau lagi ke daratan besar. Negara sedang kacau balau dilanda oleh

               para  pemberontak.  Tenagamu  dibutuhkan.  Kabarnya  kaisar  mengungsi  ke

               Secuan,  maka  sebaiknya  kalau  kau  kelak  menyusul  ke  sana  untuk  membantu

               kaisar,  jangan  membiarkan  dirimu  terbujuk  oleh  kaum  pemberontak."

               Demikianlah, Kwee Lun berlatih silat untuk yang terakhir dari gurunya, terutama

               sekali  memperhebat  ilmu  pedang  yang  dimainkan  bersama  dengan  kipas  di

               tangan kirinya. Setahun kemudian berangkatlah dia meninggalkan Pulau Kura-

               kura untuk kedua kalinya, mendarat di daratan besar dan langsung dia pergi ke

               barat, ke Secuan! Kebetulan sekali dia tiba pada hari itu juga, berbareng dengan

               datangnya  Swat  Hong!  Hanya  bedanya,  kalau  Swat  Hong  datang  dari  timur,

               adalah Kwee Lun datang dari selatan, akan tetapi mereka memasuki daerah yang

               sama yaitu yang dikuasai oleh Bouw-ciangkun. Kwee Lun terus melaporkan diri


                                                           677
   673   674   675   676   677   678   679   680   681   682   683