Page 690 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 690
yang dikatakan Suheng memang tepat, Kwee-toako. Ingat
saja pengalamanku. Aku jauh-jauh datang untuk menjadi sukarelawati,
membantu mereka, akan tetapi
belum apa-apa aku sudah akan dikorbankan demi
untuk menyenangkan hati panglima asing itu." Swat Hong berkata kemudian dia
menceritakan.pengalamannya kepada Sin Liong, semenjak mereka berpisah dan
dia ditolong oleh kakek buyutnya,
sampai dia berpisah dari Kwee Lun meninggalkan ibunya
yang menghadapi maut. "Aku tidak berhasil mencari Swi Nio dan Toan Ki yang
kutitipi pusaka-pusaka Pulau Es. Maka aku berniat membantu Kaisar sekaligus
mencari mereka yang kurasa melarikan diri membawa pusaka-pusaka itu untuk
mereka sendiri. Sungguh menggemaskan!"
"Jangan tergesa-gesa berperasangka buruk terhadap orang lain, Sumoi. Kelak kita
memang harus mencari mereka dan meminta kembali pusaka-pusaka itu untuk
kita bawa kembali ke Pulau Es." Kwee Lun juga menceritakan riwayatnya
semenjak dia berpisah dari Swat Hong. Kemudian mereka minta agar Sin Liong
suka menceritakan riwayatnya. "Bagaimana engkau yang menurut cerita Kakek
buyut dilempar ke sumur ular dan ditutup dengan reruntuhan guha, dapat
menyelamatkan diri, Suheng?" dan selama ini engkau kemana saja?"
Sin Liong tersenyum. "Aku memang nyaris tewas di sumur itu, akan tetapi
memang agaknya belum tiba saatnya aku mati, maka batu mustika hijau
kepunyaanmu ini telah menolongku, Sumoi." Sin Liong mengeluarkan mustika
hijau itu. Swat Hong menerima batu itu dan menciumnya. "Terima kasih, kau
telah menyelamatkan Suheng!" katanya girang.
Sin Liong lalu menuturkan dengan singkat keadaannya selama dua tahun di
dalam sumur ular sampai dia berhasil keluar ketika sumur itu dibongkar oleh Han
689