Page 79 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 79

Bu Aruna      : Bu Odi, saya sangat tertarik dengan pokok bahasan “mendengar
                                        aktif” dan “pertanyaan terbuka dan HOTS”
                                         Saya mencermati bahwa istilah mendengar aktif ini sebenarnya
                                        mirip dengan observasi, ya.

                         Bu Odi        : Benar, Bu Aruna. Pokok bahasan observasi juga akan dibahas
                                        di Bab 4. Keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai
                                        guru adalah mengobservasi atau bisa kita sebut juga dengan
                                        mendengar aktif. Yang perlu dikuasai adalah prinsip-prinsip dari
                                        observasi atau mendengar aktif, seperti misalnya, mendengar
                                        atau mengobservasi tanpa prasangka, mendengar atau meng-
                                        observasi dengan penuh perhatian, dan sebagainya. Semua bisa
                                        dipelajari di Bab 3 dan Bab 4

                         Bu Aruna      : Benar juga, ya. Tanpa mendengar aktif atau mengobservasi
                                        terlebih dahulu, guru akan kesulitan membuat pernyataan atau
                                        pertanyaan yang bermakna. Misalnya, pada contoh foto anak
                                        yang sedang bermain menjala bola. Tanpa mengobservasi atau
                                        mendengar aktif, bisa jadi guru terjebak dengan agenda guru.
                                        Anak sedang mengandaikan bola sebagai ikan, guru sibuk
                                        bertanya tentang warna, jumlah bola, dan hal-hal yang sifatnya
                                        mengetes kemampuan anak.

                         Bu Odi        : Benar sekali, Bu. Untuk guru anak usia dini, sebenarnya guru perlu
                                        “lebih banyak mendengar/mengobservasi daripada bertanya”.
                                        Mendengar dan mengobservasi tujuannya untuk memahami
                                        anak, menyelami apa yang sedang berusaha dikomunikasikan
                                        anak, bukan untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang
                                        mengetes kemampuan anak. Jika ini terjadi, maka di sinilah
                                        terjadi sikap menghargai terhadap anak. Ini sesuai juga dengan
                                        nilai filosofis Ki Hadjar Dewantara: guru menghamba pada anak
                                        dan anak dipandang sebagai sosok yang berdaya
                         Bu Aruna      : Berarti tidak selalu guru harus sibuk bertanya, ya. Kadang kala
                                        saya sendiri terlalu sibuk bertanya, “Ini apa?”, “Kamu membuat
                                        apa?” dan sebagainya. Padahal, kalau saya mau sabar sedikit
                                        saja, memperhatikan, menunggu, mendengarkan, pada akhirnya,
                                        saya bisa tahu apa yang sedang dilakukan anak.

                                         Saya punya pengalaman  menarik. Saat itu, ada  peserta didik
                                        saya  sedang  bermain  puzzle  geometri.  Ia  membentuk  kubus
                                        dari berbagai geometri berwarna. Setelah selesai, tiba-tiba ia
                                        melempar kubus ke tanah, lalu pergi meninggalkan kubus itu.
                                        Saya sudah hampir memanggil dan ingin menasihatinya bahwa
                                        perbuatannya tidak baik. Untung saya menahan diri dan tetap



                                           Bab 3 Pengalaman Belajar yang Bermakna Bagi Anak Usia Dini            71
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84