Page 83 - PAUD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
P. 83
Bu Odi : Tepuk tangan untuk Bu Aruna. Benar sekali yang Bu Aruna
ungkapkan semua tadi. Asesmen pada pendidikan anak usia
dini kita sebut sebagai asesmen otentik karena data yang kita
gunakan harus berdasar pada fakta yang sesungguhnya. Data
yang otentik diperoleh pada saat anak terlibat aktif dalam
kegiatan bermain-belajar, berjalan alamiah. Guru harus hadir di
dekat anak agar mendapat informasi faktual sehingga keputusan
tentang capaian perkembangan anak merupakan capaian yang
sesungguhnya. Nah, bila hasil asesmen sudah menggambarkan
posisi capaian anak yang sesungguhnya, maka ini akan sangat
bermanfaat dan dibutuhkan untuk merancang pembelajaran
yang bermakna untuk anak di tahap selanjutnya, Bu.
Sebenarnya kalau bicara asesmen otentik, maka bentuk asesmen
yang paling tepat untuk jenjang PAUD adalah asesmen yang
bersifat naratif. Asesmen yang bersifat naratif sederhananya
adalah deskripsi tertulis yang dibuat oleh guru tentang kejadian
pembelajaran anak pada hari itu dan disertai deskripsi analisis
tentang kejadian yang teramati.
Nah, karena asesmen yang bersifat naratif itu memerlukan
analisis yang lebih mendalam, maka guru tidak harus melakukan
asesmen untuk semua anak dalam satu hari. Guru bisa memulai
dengan melakukan asesmen untuk minimal 3-5 anak di kelas per
hari. Jumlah tidak mengikat dan disesuaikan dengan kemampuan
guru.
Selain yang tadi sudah Bu Aruna rangkumkan dengan sangat
baik, saya mau mengingatkan kembali tentang prinsip asesmen.
Ada 5 prinsip asesmen yang tadi telah dibahas di Bab 1. Ada juga
catatan khusus tentang prinsip asesmen untuk konteks PAUD.
Namun, dalam konteks PAUD, ada catatan khusus tentang
asesmen yang perlu selalu diingat. Dalam konteks PAUD,
asesmen selalu bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
se lanjut nya.
Bab 4 Asesmen Otentik dalam Pendidikan Anak Usia Dini 75