Page 465 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 465

"Saran saya tidak mogok, tapi silakan berkomunikasi dengan baik. Apa yang ingin disampaikan
              aspirasinya, sampaikan pada lembaganya yang berwenang dan tidak menggelar demonstrasi
              yang menimbulkan kerumunan," katanya di Semarang, Senin (5/10).

              Menurut  Ganjar,  kerumunan  buruh  saat  melakukan  aksi  tersebut  berpotensi  memperluas
              penyebaran Covid-19. Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu menjelaskan jika menyampaikan
              aspirasi memang hak setiap warga negara dan tidak boleh dilarang, namun saat ini dalam kondisi
              pandemi Covid-19, penyampaian aspirasi harus mengedepankan protokol kesehatan.

              "Kita  ingin  semua  menjaga  kesehatan,  menyampaikan  aspirasi kan  tidak  boleh dicegah, tapi
              caranya diperbaiki. Mereka bisa datang ke legislatif, ke pemerintah untuk menyampaikan secara
              langsung dengan perwakilannya. Saya kira itu cara yang cukup elegan," ujarnya.

              Saat  rapat  rutin  evaluasi  penanganan  Covid-19,  lanjut  Ganjar,  Kapolda  Jateng  sudah
              memutuskan  tidak  akan  memberikan  izin  kerumunan  massa.  Terkait  dengan  itu,  pihaknya
              meminta buruh di Jateng mematuhi hal tersebut dan menyampaikan aspirasinya dengan cara
              yang lebih tepat.

              "Lebih baik siapa perwakilannya, menyampaikan langsung pada institusi yang berwenang dan
              bisa menangani secara langsung. Menurut saya, ini cara yang lebih baik," katanya.

              Seperti diwartakan, anggota serikat pekerja nasional siap menggelar  aksi mogok nasional  pada
              6-8 Oktober 2020 untuk menolak beberapa poin dari  RUU Cipta Kerja  di sejumlah wilayah di
              Indonesia..

















































                                                           464
   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469   470