Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 161

Kenyataannya, tidak semua perusahaan menyanggupi hal tersebut.

              "Di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketentuan pesangon memang sangat bagus
              32 kali. Pada prakteknya, hanya 7 persen yang mengikuti ketentuan Undang-Undang 13/2003
              tentang pesangon," katanya dalam tayangan virtual, Rabu (14/10/2020).

              Menteri  dari  Partai  Kebangkitan  Bangsa  (PKB) tersebut  juga  menyebut,  sebanyak  27  persen
              perusahaan telah membayar pesangon, namun tidak sesuai ketentuan UU Ketenagakerjaan.

              Artinya, tidak sesuai kesepakatan membayar pesangon sebanyak 32 kali.
              "Praktiknya di  lapangan  (pembayaran  pesangon  tak  sesuai  UU  Ketenagakerjaan)  seharusnya
              tidak  boleh.  Kenapa?  Karena  ternyata  perusahaan  tidak  memiliki  kemampuan  untuk
              membayarnya karena dianggap terlalu tinggi," ujarnya.

              Atas pertimbangan tersebut, pemerintah pun mengubah ketentuan pesangon di Omnibus Law
              UU Cipta Kerja yang semula 32 kali, menjadi 25 kali gaji.

              Dengan pembagian 19 kali ditanggung oleh pemberi kerja/pelaku usaha dan 6 kali ( cash benefit
              ) diberikan melalui Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang dikelola oleh pemerintah
              melalui BPJS Ketenagakerjaan.

              "Pemerintah kan enggak ingin seperti itu. Pemerintah ingin memastikan bahwa pesangon itu
              betul-betul menjadi hak dan dapat diterima pekerja atau buruh diturunkan dengan ada kepastian
              terimanya," ujarnya.

              Sebagai informasi, ketentuan pesangon yang diatur dalan UU Cipta Kerja Pasal 156 sebanyak
              812 halaman telah diubah sehingga berbunyi sebagai berikut.

              Pasal 156 (1) Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha wajib membayar uang
              pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya
              diterima.
              (2) Uang pesangon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan ketentuan sebagai
              berikut.

              Sementara Pasal 156 ayat (3) UU Cipta Kerja selain mendapatkan pesangon upah sesuai masa
              kerja,  juga  diberikan  uang  penghargaan  masa  kerja  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)
              diberikan dengan ketentuan sebagai berikut.



























                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166