Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 214

Ringkasan

              Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jawa Tengah mengapresiasi Gubernur Jawa Tengah
              Ganjar Pranowo menaikkan Upah Minimum Provinsi 3,27 persen tahun depan. Namun ternyata
              masih ada kekhawatiran KSPN soal penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

              Ketua DPW KSPN Jateng Nanang Setyono mengatakan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) yang tidak menaikkan UMP dinilai arogan dan bertentangan dengan hukum karena
              ada Undang-undang nomor 13 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015.
              Maka langkah Ganjar diapresiasi.



              UMP JATENG NAIK, TAPI PEKERJA RESAH NANTIKAN UMK

              Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jawa Tengah mengapresiasi Gubernur Jawa Tengah
              Ganjar Pranowo menaikkan Upah Minimum Provinsi 3,27 persen tahun depan. Namun ternyata
              masih ada kekhawatiran KSPN soal penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

              Ketua DPW KSPN Jateng Nanang Setyono mengatakan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) yang tidak menaikkan UMP dinilai arogan dan bertentangan dengan hukum karena
              ada Undang-undang nomor 13 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015.
              Maka langkah Ganjar diapresiasi.

              "Pertama kami apresiasi kepada Gubernur Jateng yang berani abaikan surat edaran menteri.
              Menurut saya memang layak diabaikan," kata Nanang saat ditemui di daerah Veteran, Semarang,
              Senin (2/11/2020).

              "Belakangan  muncul  SE  menteri  untuk  kenaikan  0  persen.  Surat  edaran  itu  sangat  arogan,
              bertentangan dengan hukum. Di PP 78 kenaikan berdasar pertumbuhan ekonomi dan inflasi,"
              imbuhnya.

              Namun meski mengapresiasi langkah Ganjar, menurut Nanang pedoman UMP itu hanya berlaku
              hingga tanggal 20 November 2020, sedangkan penetapan UMK pada tanggal 21 November 2020.
              Ia khawatir UMK nantinya akan tetap berpedoman pada surat edaran menteri.

              "Tapi ada catatan kritis di tengah apresiasi. UMP hanya berlaku berdasar aturannya, sampai
              tanggal 20 November, sehingga berapapun dan metode apapun yang digunakan untuk tetapkan
              UMP akan gugur saat penetapan UMK," katanya.

              Dalam penetapan UMP, Ganjar memang menyebut Banjarnegara dan Wonogiri harus naik karena
              upah masih di bawah UMP. Nanang pun berharap daerah lain juga dikawal agar ada kenaikan
              sesuai UMP.

              "Jika Gubernur punya komitmen jalankan perundangan dan abaikan surat edaran menteri, maka
              paling penting UMK harus ditetapkan berdasarkan PP 78 yaitu 3,27 persen.
              Langsung klik halaman selanjutnya.


              Nanang menambahkan, di masa pandemi ini memang pengusaha dan buruh terkena dampak,
              namun menurutnya tidak menaikkan upah bukan merupakan solusi.

              "Kalau perdebatan karena pandemi Corona dan usaha mengalami guncangan kemudian muncul
              upah tidak dinaikkan, saya pikir bukan itu solusinya. Peraturan perundangan ada mekanisme
              berdasar PP 78 ada mekanisme ketika pengusaha tidak mampu. Ada penangguhan pelaksanaan
              UMK. Jadi tetap naikkan, yang tidak mampu gunakan penangguhan. Ini adil dan taat azas," jelas
              Nanang.
                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219