Page 232 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 232

Pengesahan  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  juga  mendapat  penolakan  dari  berbagai  elemen
              masyarakat terutama kalangan buruh.
              Alasannya, Omnibus Law Cipta Kerja merugikan buruh, salah satunya perubahan sistem upah
              buruh.

              Bagaimana  pengaturan  upah  buruh/pekerja  menurut  Omnibus  Law  Cipta  Kerja?    Apa  yang
              membedakan  pengaturan  upah buruh dalam  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  dengan  sebelumnya?
              Sebelum  ada  Omnibus  Law  Cipta  Kerja,  upah  buruh/pekerja  diatur  dalam  Undang-Undang
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Aturan itu tertuang di pasal 88 hingga pasal 98.

              Dengan  kebijakan  itu,  selama  ini  lahir  upah  minimum  provinsi  (UMP),  upah  minimum
              kabupaten/kota (UMK), dan upah minimum sektoral.
              Dengan lahirnya Omnibus Law  UU Cipta Kerja  , ada isu UMP, UMK, dan upah minimum sektoral
              dihapuskan.

              Benarkah demikian?  Dikutip dari draft  RUU Cipta Kerja  yang dibawa ke sidang paripurna DPR,
              Senin (5/10/2020), aturan itu merevisi pasal 88 dan menghapus pasal 89, 90, 91, 96, dan 97.

              Namun draft  RUU Cipta Kerja  juga menambahkan banyak pasal baru seperti pasal 88 A, pasal
              88 B, pasal 88 C, pasal 88 D, pasal 88 E.

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, dalam konferensi pers Rabu (7/10/2020) menjelaskan,
              tidak ada penghapusan upah minimum seperti yang viral di  media sosial  .

              "Upah minimum, UMP, UMK tetap ada," ujar Ida.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah juga memastikan Omnibus Law  UU Cipta Kerja  tidak akan
              menyebabkan upah minimum turun.

              Bahkan, dengan aturan ini upah minimun malah tidak ditangguhkan.

              Perubahan  ketentuan  upah  minimum  adalah  kenaikan  upah  minimum  memperhitungkan
              pertumbuhan ekonomi daerah.

              Selama ini, upah minimum memperhitungan pertumbuhan ekonomi nasional.
              Lalu  bagaimana  dengan  upah  per  jam?    Omnibus  Law  Cipta  Kerja  memang  mengatur  upah
              berdasarkan waktu.

              Menurut  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziah,  upah  per  jam  untuk  memfasilitasi  pekerjaan
              tertentu.

              Skema  upah  per  jam  dapat  diterapkan  sebagai berikut:    Untuk  menampung  jenis  pekerjaan
              tertentu  (konsultan,  pekerjaan  paruh  waktu,  dll)  dan  jenis  pekerjaan  baru  (ekonomi  digital)
              Upah minimum per jam tidak menghapus ketentuan upah minimum.

              (   Upah Buruh Dibayar per Jam? Ini Kata Menteri Ketenagakerjaan.









                                                           231
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237