Page 228 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 228
MENAKER : UU CIPTA KERJA TETAP WAJIBKAN PERUSAHAAN BERI PESANGON
PEMERINTAH menegaskan aturan mengenai kewajiban pengusaha memberikan pesangon
kepada pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) tetap ada di dalam UU Cipta
Kerja. Di samping itu, pemerintah juga memberi manfaat lain kepada korban PHK berupa
jaminan kehilangan pekerjaan.
"UU ini lebih memberikan kepastian bahwa hak pesangon itu diterima oleh pekerja atau buruh
dengan adanya skema di samping pesangon yang diberikan oleh pengusaha, pekerja
mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan yang ini tidak dikenal dalam UU 13/2003," ujar
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pada keterangan pers yang diterima, Kamis
(8/10).
"Jaminan kehilangan pekerjaan yang manfaatnya berupa cash banefit, vocational training dan
pelatihan kerja, ini yang tidak kita jumpai, tidak diatur dalam UU No13 Tahun 2003. Ketika
seseorang mengalami PHK maka dia membutuhkan sangu atau sangon dan dia diberikan cash
benefit dan yang paling penting ketika dia mengalami PHK membutuhkan skill baru, maka
diberikan byskilling, upskilling, maupun reskilling ," lanjut Ida.
Ida menambahkan orang yang kehilangan pekerjaan nantinya mendapatkan akses pasar kerja
yang diatur pemerintah. Sehingga mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pekerjaan baru.
"Dan yang paling penting ketika orang mengalami PHK, yang dibutuhkan adalah akses
penempatan pasar kerja yang di-manage oleh pemerintah, sehingga kebutuhan dia ketika
mengalami PHK, maka dia akan mendapatkan kemudahan untuk memperoleh pekerjaan baru,"
kata Ida.
Ida menegaskan hal-hal baru itulah yang terdapat di UU Cipta Kerja ini. Guna memastikan
perlindungan kepada para pekerja.
"Hal-hal baru ini semuanya konteksnya adalah memberikan perlindungan kepada para pekerja
dan lebih memastikan perlindungan itu dengan skema jaminan kehilangan pekerjaan," ungkap
Ida. (RO/OL-09).
227