Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 225

waktu  tertentu  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (4)  dan  ayat  (5)  diatur  dengan  Peraturan
              Pemerintah."    Selanjutnya,  pemerintah  juga  mengubah  bunyi  pasal  45  dalam  UU  Nomor  13
              Tahun 2003. Pada regulasi sebelumnya, pemerintah mengatur semua tenaga kerja asing yang
              dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih keahlian wajib memiliki pendamping warga negara
              Indonesia. Namun di udnang-undang yang baru, aturan ini dikecualikan bagi tenaga kerja asing
              yang menduduki jabatan direksi dan/atau komisaris.

              Meski demikian, pemerintah menambahkan aturan yang menyertai pasal itu, yakni pemberi kerja
              wajib memulangkan tenaga kerja asing ke negara asalnya setelah hubungan kerjanya berakhir.
              Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang menduduki jabatan tertentu.

              Pasal lain yang diubah adalah Pasal 47. Pasal ini mengatur pembayaran kompensasi atas tenaga
              kerja asing yang dipekerjakan di Indonesia. Pada ayat 1, pasal tersebut berbunyi pemberi kerja
              wajib membayar kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakannya.

              Kemudian ayat 2 berbunyi kewajiban membayar kompensasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
              (1) tidak berlaku bagi instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan-badan internasional,
              lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan jabatan-jabatan tertentu di lembaga pendidikan.

              Kedua  ayat  itu  tidak  dihilangkan.  Namun,  pemerintah  mengganti  bunyi  ayat  3  dari  semula
              "ketentuan mengenai jabatan-jabatan tertentu di lembaga pendidikan sebagaimana dimaksud
              dalam ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri," menjadi "ketentuan mengenai besaran dan
              penggunaan kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur sesuai ketentuan peraturan
              perundang-undangan.

              Pemerintah pun menghapus ayat 4 yang berisi ketentuan mengenai besarnya kompensasi dan
              penggunaannya  diatur  dengan  Peraturan  Pemerintah.  Sebagai  gantinya,  pemerintah  hanya
              menyertakan klausul yang menyebut bahwa besaran dan penggunaan kompensasi seperti yang
              diatur dalam ayat 1 ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

              Masih dalam Pasal 81 Undang-undang Cipta Kerja, pemerintah menghapus tiga pasal dalam UU
              Nomor 13 Tahun 2003 yang mengatur tenaga kerja asing. Pasal yang dihapus di antaranya Pasal
              43, Pasal 44, dan Pasal 46.

              Pasal 43 mengatur tentang detail kewajiban pemberi kerja memiliki rencana penggunaan tenaga
              kerja asing yang disahkan oleh menteri yang ditunjuk. Sedangkan Pasal 44 mengatur ketentuan
              mengenai  jabatan  dan  standar  kompetensi  pekerja  asing.  Adapun  Pasal  46  mengatur  soal
              larangan tenaga kerja asing menduduki jabatan yang mengurusi personalia dan/atau jabatan-
              jabatan tertentu.

              Bercermin dari perubahan aturan tersebut, ekonom Institute for Development of Economics and
              Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai tenaga kerja asing terlampau memperoleh
              prioritas  berlebihan  dari  pemerintah.  Bhima  menyoroti  pengecualian  bagi  pekerja  asing  di
              perusahaan rintisan yang memperoleh pengecualian dokumen.

              Bhima mengatakan ketentuan ini mengancam potensi pekerja lokal. "Ini  startup  tempat talenta
              lokal menaruh harapan, tapi keran tenaga kerja asingnya dibuka lebar sekali. Artinya UU Cipta
              Kerja sedang mematikan kesempatan talenta lokal untuk berkarya di startup," ucapnya.

              Longgarnya  izin  tenaga  kerja  asing  juga  disebut  bakal  berefek  pada  repatriasi  dana  ke  luar
              negeri. Musababnya, kata Bhima, gaji yang diterima tenaga kerja asing tiap bulan akan membuat
              devisa ke luar negeri mengalir deras. Kondisi ini ditengarai bakal merugikan stabilitas nilai tukar
              dalam jangka panjang.

              Di  samping  itu,  Bhima  memandang  UU  Cipta  Kerja  sengaja  menghilangkan  kewajiban
              pemenuhan standar kompetensi tenaga kerja asing. "Artinya tenaga kerja yang unskilled pun
                                                           224
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230