Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 136

Ringkasan

              HEADLINE TRIBUN JABAR HARI INI, EMIL JANJI JADI WASIT YANG ADIL, LAPORKAN KALAU
              THR BELUM DIBAYAR
              HEADLINE TRIBUN JABAR HARI INI, WARGA TAK SABAR HENGKY KURNIAWAN BUPATI, AA
              UMBARA DITAHAN
              HEADLINE TRIBUN JABAR HARI INI, KEMBAR SIAM HASNA-HUSNA BERHASIL DIPISAH,
              LIBATKAN 90 DOKTER

              Headline Tribun Jabar hari ini mengupas tunjangan hari raya (THR). Gubernur Jabar, Ridwan
              Kamil alis Emil minta warga lapor kalau THR -nya bermasalah.

              Simak berita Headline Tribun Jabar hari ini di bawah ini.
              TRIBUNJABAR.ID,  BANDUNG  -  Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  meminta  masyarakat
              melaporkan kepadanya jika ada perusahaan yang tak memenuhi kewajibannya membayarkan
              tunjangan hari raya (THR) secara penuh dan tepat waktu.

              Emil, begitu, Ridwan Kamil biasa disapa, juga meminta perusahaan yang mengalami kesulitan
              finansial  karena  pandemi  Covid-19  untuk  melapor  sejak  jauh-jauh  hari,  sebelum  tenggat
              pembayaran THR berakhir. Pemprov Jabar, kata Emil, akan memfasilitasi pertemuan antara pihak
              pengusaha dengan pekerja  untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
              "Sesuai arahan, tolong (THR) dibayarkan penuh 100 persen dan laporkan kalau ada pelanggaran,
              yang  tidak  penuh.  Tentu  kita  akan  wasitkan  seadil-adilnya  karena  kita  tahu  situasi  ekonomi
              belum pulih," kata Gubernur di The Trans Luxury Hotel, Senin (12/4).

              Keharusan perusahaan untuk membayar secara penuh THR menjelang perayaan Idulfitri tahun
              ini  ditegaskan  Menteri  Tenaga  Kerja,  Ida  Fauziyah,  dalam  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja /Buruh di Perusahaan.

              Dalam SE tersebut ditegaskan, THR harus sudah dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum
              Idulfitri. Namun, kata Menteri, terdapat pengecualian bagi perusahaan yang terdampak pandemi
              Covid-19. Untuk perusahaan yang terdampak pandemik masih dimungkinkan ada pelonggaran
              untuk menunda  pembayaran  THR.
              Akan  tetapi,  penundaan  tidak  boleh  melewati  hari  raya.  "Penundaan  pembayaran  THR  bagi
              perusahaan  terdampak  pandemi  Covid-19  paling  lambat  sehari  jelang  hari  raya,"  ujar  Ida
              Fauziyah, dalam konferensi pers tentang THR Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Jakarta,
              kemarin.
              Menteri  juga  menegaskan,  penundaan  THR  harus  berdasarkan  pembicaraan  bipartite  antara
              pengusaha dan pekerja  yang dilakukan dengan semangat kekeluargaan. Kesepakatan dibuat
              secara tertulis dengan syarat THR paling lambat dibayar sebelum hari raya. Perusahaan juga
              wajib menyampaikan laporan keuangan internalnya secara jujur dan transparan.

              "Laporan keuangan yang menyatakan tidak mampu selama 2 tahun terakhir," kata Ida.

              Denda Kemenaker juga menyiapkan skema denda dan sanksi bagi perusahaan yang terlambat
              membayar THR  2021. Dendanya sebesar lima persen dari total THR yang harus dibayar sejak
              berakhirnya batas waktu kewajiban pembayaran.




                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141