Page 53 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 53

Menurut Hariyadi, Anies telah melanggar regulasi Pengupahan yang berlaku saat ini, terutama
              Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai
              cara perhitungan upah minimum dan pasal 27 mengenai Upah minimum propinsi.

              Selain itu revisi ini bertentangan dengan pasal 29 tentang waktu penetapan Upah Minimum yang
              selambat-lambatnya ditetapkan pada tanggal 21 November 2021.

              Pemprov  DKI  Jakarta  secara  sepihak  melakukan  revisi  UMP  DKI  Jakarta  2022  tanpa
              memperhatikan pendapat dunia usaha, khususunya APINDO DKI Jakarta yang menjadi bagian
              dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur dunia usaha (pengusaha).

              Seperti diketahui, Upah minimum provinsi DKI Jakarta 2022 telah ditetapkan Pemerintah Provinsi
              DKI Jakarta, dimana untuk tahun 2022, UMP DKI Jakarta sebesar Rp. 4.453.935 Gubernur DKI
              Jakarta Anies Baswedan mengatakan besaran UMP ini berdasarkan ketentuan Undang-Undang
              No.11/2020 tentang Cipta Kerja.

              Dimana merujuk pada formula yang ada dalam Pasal 26 dan Pasal 27 Peraturan Pemerintah
              No.36/2021 tentang Pengupahan yang berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang
              dari 1 (satu) tahun.

              "Jadi, sudah ditetapkan besaran Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2022 sebesar
              Rp. 4.453.935,536," ujar Anies.

              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewajibkan kepada para pengusaha untuk menyusun struktur
              dan  skala  upah  di  perusahaannya.  Dalam  hal  ini  dengan  memperhatikan  kemampuan
              perusahaan dan produktivitas sebagai pedoman upah bagi pekerja/buruh dengan masa kerja 1
              (satu) tahun atau lebih.

              Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengawasi dan memberikan sanksi administratif bagi
              pengusaha yang tidak melakukan kewajiban tersebut.

              Semalam, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim keputusan revisi kenaikan
              Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 5,1 persen telah dibahas bersama dan pengusaha tidak
              keberatan.

              "Ini sudah dibahas juga sebelumnya dengan dewan pengupahan," kata Ariza.

              Ariza pun menambahkan pada rapat tersebut pengusaha tidak keberatan dengan kenaikan 5
              persen.

              "Waktu rapat sebelumnya sebetulnya pengusaha tidak keberatan naik sampai angka 5 persen
              gitu.  Makanya  akhirnya  Pemprov  memutuskan  ada  kenaikan  sampai  5,1  persen,"  ujarnya.
              (RAMA)



















                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58