Page 174 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 174
BP2MI: CALON PEKERJA MIGRAN ILEGAL DITARIK RP50 JUTA PER ORANG
Para calon pekerja migran yang ditampung di penampungan ilegal di Cirebon, Jawa Barat, ditarik
40 juta - 50 juta rupiah untuk bisa berangkat ke negara tujuan, kata Kepala Badan Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
"Calon pekerja migran rata-rata diminta 40 juta rupiah sampai 50 juta rupiah," kata Kepala BP2MI
Benny saat penggerebekan penampungan pekerja migran ilegal, Minggu (18/10).
Menurut dia, para pekerja migran yang berada di penampungan ilegal tersebut akan
diberangkatkan ke dua negara yaitu Polandia dan Taiwan.
Untuk bisa berangkat ke dua negara itu, kata Benny, calo atau sponsor ilegal meminta kepada
para calon pekerja migran senilai 40-50 juta rupiah, tergantung negara tujuan.
Di sana para calon pekerja migran, lanjut Benny, akan ditempatkan di perusahaan peternakan
dan elektronik.
"Padahal untuk biaya yang ditetapkan ketika bekerja ke Taiwan itu hanya 17 juta rupiah, tapi
mereka malah ditarik lebih dari ketentuan," ujarnya.
Pada saat penggerebekan di tiga lokasi penampungan, BP2MI menemukan 25 calon pekerja
migran dan mereka sudah berada di penampungan selama dua bulan dan bahkan ada yang satu
tahun.
Sementara calon pekerja migran asal Lampung Tengah, Frendi Irawan, mengaku sudah
menyetorkan uang 50 juta rupiah untuk keberangkatannya ke Taiwan, namun sudah lebih dari
satu tahun dirinya hanya bisa menunggu tanpa ada kejelasan.
"Kalau untuk proses kami mengeluarkan uang 50 juta rupiah, tapi sebenarnya saya sudah
mengeluarkan uang hampir 70 juta rupiah," katanya.
Dia mengaku sudah mengikuti proses kurang lebih selama satu tahun, akan tetapi tidak pernah
sekali pun mengikuti kursus bahasa dan di penampungan hanya makan dan tidur.
Menurutnya dari keterangan pihak sponsor, dirinya akan diperkerjakan di pabrik sepeda di
Taiwan, namun selang beberapa bulan katanya sudah tidak ada lowongan, setelah itu
dipindahkan ke sayuran, tapi habis lagi.
"Di sini saya hanya menunggu saja tanpa ada kejelasan dan PT yang akan menyalurkan ke
Taiwan pun saya tidak tahu," ujarnya.
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggerebek penampungan calon
pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga ilegal di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu
(17/10) malam.
Penampungan yang digerebek oleh BP2MI tersebut terletak di tiga rumah yaitu di Perumahan
Roro Cantik Plumbon, Desa Karangasem dan Perumahan Kejuden, Kabupaten Cirebon, Jawa
Barat. Ant/N-3.
173