Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 175
Judul 'Banyak Tokoh tak Paham UU Ciptaker, tapi Keburu Menolak'
Nama Media republika.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qidxfm428/banyak-tokoh-tak-paham-uu-
ciptaker-tapi-keburu-menolak
Jurnalis Ratna Puspita
Tanggal 2020-10-18 13:45:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Moeldoko (Kepala Staf Presiden) Jangan buru-buru komplain berlebihan padahal
belum memahami substansi versi terakhir UU Cipta Kerja ini. Saya lihat banyak tokoh yang
sesungguhnya belum memahami isi sepenuhnya, tapi keburu menolak. Padahal saat ini yang
dibutuhkan adalah sebuah persatuan
neutral - Moeldoko (Kepala Staf Presiden) Coba bayangkan, sampai saat ini ada 33 juta orang
yang mendaftar menjadi peserta Kartu Pra Kerja. Betapa besar kebutuhan lapangan kerja saat
ini
negative - Moeldoko (Kepala Staf Presiden) Ini membuat tidak adanya kepastian bagi siapapun,
termasuk investor. Peringkat kompetitif (c ompetitiveness indeks ) Indonesia ada dibawah
Malaysia dan Thailand. Saya tangkap mungkin Presiden malu melihat kondisi ini. Presiden ingin
Indonesia bisa maju dalam kompetisi global
negative - Moeldoko (Kepala Staf Presiden) Sementara kita tidak hanya menghadapi tantangan
nasional, tetapi juga global. Ada fenomena global perubahan cepat, penuh risiko, dan
kompleksitas yang luar biasa. Bahkan kadang kadang mengejutkan
Ringkasan
Kepala Staf Presiden Moeldoko buka suara terkait gelombang penolakan UU Cipta Kerja yang
masih saja mengalir. Terakhir pada Jumat (16/10), massa yang terdiri dari mahasiswa kembali
melakukan unjuk rasa menolak aturan sapu jagat ini. Seperti diketahui, pro dan kontra mengenai
UU Cipta Kerja muncul lantaran transparansi parlemen dan pemerintah yang minimalis terkait
draft beleid tersebut. Akses publik terhadap dokumen RUU Cipta Kerja pun baru tersedia setelah
selesai dirancang pemerintah dan disahkan ke DPR.
174