Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
P. 158

Ringkasan

              Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung menutup PT Equity Life Jakarta
              karena  telah  melanggar  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  Darurat.
              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  Provinai  DKI  Jakarta,  Andri  Yansyah
              menerangkan pihaknya menemukan sejumlah pelanggaran pada sejumlah perusahaan, salah
              satunya pada PT Equity Life yang ditemukan pada Selasa 6 Juli 2021.



              TERBUKTI LANGGAR PPKM DARURAT, PT EQUITY LIFE DITUTUP SEMENTARA

              Pemprov DKI Jakarta menjelaskan terkait sidak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa
              waktu  lalu  di  PT  Equity  Life  Indonesia  dalam  rangka  mengecek  kepatuhan  pelaksanaan
              Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kepala Dinas Tenaga Kerja,
              Transmigrasi,  dan  Energi  Provinai  DKI  Jakarta,  Andri  Yansyah  menerangkan  pihaknya
              menemukan tiga pelanggaran serius yaitu perusahaan tidak melaporkan pekerja yang terpapar
              Covid-19 ke Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Pusat.

              Lalu,  tidak  menerapkan  protokol  kesehatan  terkait  jaga  jarak  interaksi  antar  pekerja,  serta
              ditemukan ada pekerja yang hamil 8 bulan dan tetap bekerja seperti biasanya. Andri Yansyah
              menyatakan telah dilakukan tindakan tegas dengan penutupan selama 3 hari dan penyegelan
              dengan catatan khusus yang harus diperbaiki selama penutupan.

              “Kami langsung menyegel perusahaan bersangkutan (PT Equity Life), serta kami berikan catatan-
              catatan khusus untuk dijadikan evaluasi, agar menjadi perhatian dan bisa diperbaiki. Apabila
              setelah 3 hari masih ada pelanggaran, maka akan diberlakukan denda administratif paling tinggi
              50 juta rupiah,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (8/7).

              Andri  melanjutkan,  pihaknya  turut  menyayangkan  bahwa  pelanggaran  terhadap  Ibu  hamil
              seharusnya tidak terjadi. Jika memang sedang urus cuti, seharusnya diurus sejak awal dokter
              mendiagnosa ibu tersebut hamil, bukan sekarang.

              “Karena sesuai peraturan, ibu hamil harus full WFH. Hal ini kami berikan perhatian serius karena
              menyangkut dua nyawa, ibu hamil dan bayinya,” tuturnya.

              Andri juga menyatakan dalam pelaksanaan penegakan aturan, pihaknya berfokus pada sektor
              kritikal  dan  esensial.  “Kami  Dinsnakertrans  justru  lebih  menekankan  pemeriksaan  di  sektor
              kritikal  dan  esensial.  Seperti  PT  Equity  Life  ini  termasuk  sektor  esensial.  Karena  potensi
              melanggar  protokol  kesehatan  lebih  tinggi,  mereka  masih  ada  kegiatan  tatap  muka/WFO  di
              kantor,” jelasnya.

              Andri menerangkan, terdapat aturan terkait kriteria pegawai yang diizinkan bekerja di kantor.
              Misalnya perusahaan A termasuk kritikal yang memiliki 100 pegawai, namun ada ketentuan lebih
              lanjut bahwa yang boleh masuk adalah yang betul-betul sehat. Bagi ibu hamil, komorbid, lansia
              tidak boleh (WFO).

              “Tatkala sektor kritikal dan esensial mempekerjakan orang-orang seperti itu berarti pelanggaran.
              Langsung kita tutup,” ungkapnya.

              Atas kejadian tersebut, Andri kembali mengimbau kepada pelaku usaha agar menaati semua
              ketentuan  dan  dapat  bekerja  sama  melaksanakan  peraturan  yang  telah  ditetapkan  sebagai
              upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 yang lebih luas lagi.






                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163