Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 224

TEMUI BURUH, DPR JANJI TETAP PERHATIKAN PUTUSAN MK DALAM RUU CIPTA
              KERJA
              Jakarta  -  Temui  masa  demonstrasi  buruh  menolak  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  (Ciptaker),
              perwakilan  DPR  RI  berjanji  kepada  para  buruh  bahwa  pembahasan  materi  muatan  Klaster
              Ketenagakerjaan  RUU Cipta Kerja  akan sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

              Janji itu disampaikam Wakil Ketua Baleg Wilky Aditya saat orasi diatas mobil komando, bersama
              Wakil  Ketua  DPR  RI  Sufmi  Dasco  Ahmad,  Ketua  Baleg  DPR  RI  Andi  Supratman  Agtas  serta
              perwakilan para buruh, Selasa (25/8/2020).

              Dalam orasinya, Willy menegaskan bahwa DPR akan selalu berkomitmen bersama para buruh
              dalam memperjuangkan  RUU Cipta Kerja  sebagai bentuk kepentingan bersama.

              "Apa komitmen kami, catat baik-baik. Satu, bagaimana yang sudah diputuskan oleh Mahkamah
              Konstitusi terkait upah, terkait PKWT (perjanjian kerja waktu tertentu), terkait PHK akan tetap
              merujuk pada yang menjadi keputusan MK," katanya.

              Ia  menambahkan  bahwa  DPR  telah  berjanji  kepada  para  buruh  untuk  keputusan  terkait
              kepentingan pekerja akan selaras dengan keputusan Makamah Konstitusi (MK) dalam UU No 13
              Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              "Kita  tetap  menjelaskan  undang-undang  13/2003  akan  tetap  menyerukan  perlindungan  bagi
              buruh  bagi kaum pekerja. Untuk itu teman-semua apa yang kita capai hari ini apa yang kita
              perjuangan hari ini adalah kemajuan demokrasi kita bersama adalah kebangkitan kita bersama
              hidup buruh, hidup rakyat," tegasnya.

              Diketahui bahwa, aksi buruh tersebut berlangsung tepat di depan pintu gerbang DPR/MPR RI
              Jalan Gatot Subroto yang menjadi lokasi demo pun telah ditutup agar tak dilalui kendaraan.
              Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan
              latar belakang aksi kali ini yakni mengharapkan kepada pemerintah dan DPR tidak melakukan
              perubahan pada UU No 13 Tahun 2003 sebagaimana putusan MK.

              "Kami berharap, pemerintah dan DPR bisa menerima sikap KSPI bersama KSPSI AGN, dan 32
              Konfederasi serta federasi lainnya, yaitu mengeluarkan klaster ketenagakerjaan dan RUU Cipta
              Kerja, atau setidaknya UU no 13/2003 tidak dilakukan perubahan atau dikurangi sama sekali."
              "Aksi  ini  akan  terus  berlanjut  jika  aspirasi  buruh  tidak  dikabulkan  pemerintah  dan  DPR  RI,"
              lanjutnya.

              Reporter: Bachtiarudin Alam  Sumber: Merdeka.com.























                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229