Page 600 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 600

anjuran,  tapi  memang  membahayakan,  karena  kadang-kadang  gubernur  kan  mengikuti  itu
              sebagai sebuah acuan," kata Elly.
              Surat edaran tersebut berpotensi memunculkan rasa ketidakadilan. Sebab beberapa sektor justru
              mendapatkan  keuntungan  besar  selama  Covid-19.  "Misalnya  farmasi,  pertambangan,  sawit,
              elektronik, komunikasi, keuangan," ujarnya.

              Sementara  sektor  lainnya  seperti  transportasi,  hotel,  pariwisata,  restoran  dinilai  sangat
              berdampak  pandemi  Covid-19.  Oleh  karena  itu  ia  meminta  agar  sektor  usaha  yang  tidak
              berdampak pandemi Covid-19 tetap menaikkan upah hingga di atas 8 persen. "Jadi jangan juga
              mereka jadi nakal tidak menaikkan karena ada anjuran (Menaker)," ungkapnya.

              Kemudian  untuk  sektor  yang  terdampak  Covid-19,  Elly  mengatakan  pemerintah  sudah
              membantu para pekerja melalui program subsidi upah yang sudah berjalan. Selain itu, Elly juga
              merespons pernyataan Menaker Ida Fauziyah yang mengaku bahwa sebanyak 18 daerah telah
              sepakat dengan surat edaran tentang penetapan upah minimum 2021 tersebut.
              Dia mendorong agar serikat pekerja dan perusahaan membentuk kesepakatan bipartit untuk
              menaikkan upah meskipun daerahnya sepakat dengan surat edaran Menaker tersebut.

              "Jadi kalau semua berdasarkan atau mengikuti anjuran itu kan tidak ada yang naik dan itu tidak
              adil  gitu,  karena  ada  contoh  kemarin  di  Jabar  garmen,  mereka  baru  saja  sepakat  bipartit
              menaikkan kenaikan upah tiga persen. Jadi kita berharap itu akan dilakukan teman-teman biar
              mereka juga kesejahteraannya terjaga dan perusahaan juga berusaha terjamin kan jadi hidup
              dua-duanya harus berjalan bersama," ucapnya.

              Sebelumnya  diketahui,  Menaker  Ida  telah  menerbitkan  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/11/HK.04/2020  yang  ditujukan  kepada  Gubernur  se-Indonesia.  SE  itu  mengatur  tentang
              Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
              19).
              Penerbitan  SE  ini  dilakukan  dalam  rangka  memberikan  perlindungan  dan  keberlangsungan
              bekerja bagi pekerja/buruh serta menjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan penyesuaian
              terhadap penetapan upah minimum pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

              Penerbitan SE ini juga dilatarbelakangi keberadaan pandemi Covid-19 yang telah berdampak
              pada kondisi perekonomian dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak pekerja/buruh
              termasuk dalam membayar upah.

              "Mempertimbangkan  kondisi  perekonomian  Indonesia  pada  masa  pandemi  Covid-19  dan
              perlunya pemulihan ekonomi nasional, diminta kepada Gubernur untuk melakukan penyesuaian
              penetapan nilai Upah Minimum Tahun 2021 sama dengan nilai Upah Minimum Tahun 2020,"
              kata Menaker Ida.

              Surat edaran penetapan upah minimum tersebut diteken oleh Menaker pada 26 Oktober 2020.
              Selanjutnya, upah minimum 2021 ini secara resmi akan ditetapkan dan diumumkan oleh seluruh
              pemerintah daerah pada akhir Oktober 2020.













                                                           599
   595   596   597   598   599   600   601   602   603   604   605