Page 150 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 150

Ketentuan Umum


        Definisi (2 dari 4)



        Definisi (lanjutan):
        19. Kegiatan Pendukung Usaha adalah kegiatan lain yang dilakukan di luar Kegiatan Usaha misalnya kegiatan di bidang sumber
           daya manusia, manajemen risiko, kepatuhan, internal audit, akunting dan keuangan, teknologi informasi, logistik dan
           pengamanan.
        20. Komite Human Capital adaiah Komite yang berfungsi untuk membantu Direksi dalam memberikan arahan stategis
           dibidang Human Capital Perusahaan.
        21. Lingkungan Perusahaan adalah keseluruhan tempat yang secara sah berada di bawah penguasaan Perusahaan dan
           digunakan untuk menunjang kegiatan Perusahaan.
        22. Majelis Disiplin Pusat, selanjutnya disebut MDP, adalah lembaga pada Kantor Pusat dengan susunan dan kedudukan
           sebagaimana diatur dalam Peraturan ini yang bertugas memberikan usulan kepada Direksi mengenai penjatuhan sanksi
           atau pembebasan sanksi atas suatu Pelanggaran PKB dan seluruh Peraturan Interen Perusahaan.
        23. Majelis Disiplin Wilayah, selanjutnya disebut MDW, adalah lembaga pada Kantor Wilayah dengan susunan dan kedudukan
           sebagaimana diatur dalam Peraturan ini yang bertugas memberikan usulan kepada Pemimpin Wilayah, mengenai
           penjatuhan sanksi atau pembebasan sanksi atas suatu Pelanggaran PKB dan seluruh Peraturan Interen Perusahaan.
        24. Masa Persiapan Pensiun adalah waktu yang diberikan pada Karyawan tetap untuk tidak melakukan pekerjaan selama 1
           (satu) tahun menjelang pensiun dengan tetap mendapatkan penghasilan. hal tersebut merupakan konsekwensi bahwa
           Karyawan yang sedang menjalani masa persiapan pensiun masih terikat hubungan kerja dengan Perusahaan.
        25. Masalah Hukum adalah peristiwa hukum yang dihadapi Karyawan sebagai akibat dari pelaksanaan tugas, kewajiban dan
           tanggung jawabnya di Perusahaan.
        26. Non Core Jobs selanjutnya disebut Pekerjaan Penunjang adalah pekerjaan yang tidak harus ada dalam alur kegiatan
           Perusahaan baik alur Kegiatan Usaha maupun alur Kegiatan Pendukung Usaha, sehingga dalam hal pekerjaan tersebut tidak
           ada, kegiatan dimaksud masih dapat terlaksana tanpa gangguan yang berarti.
        27. Owner Estimate atau Harga Perkiraan Sendiri selanjutnya disebut HPS adalah harga pelaksanaan pekerjaan jasa
           Outsourcing yang diusulkan oleh Pengelola Operasional Alih Daya dan ditetapkan Pejabat Berwenang.
        28. Pejabat Berwenang adalah Direksi atau Karyawan dengan jabatan tertentu yang diberikan kewenangan tertentu oleh
           Perusahaan.
        29. Pelaku adalah Karyawan yang karena perbuatannya dan/atau keadaannya. berdasarkan bukti permulaan, patut diduga
           sebagai pelaku/pelaku pembantu Pelanggaran PKB dan seluruh Peraturan Interen Perusahaan.
        30. Pelanggaran adalah perbuatan yang bertentangan dengan tata tertib, larangan atau kewajiban Karyawan sesuai dengan
           tugas dan fungsinya.
        31. Pembebasan Tugas adalah tindakan sela berupa membebaskan Karyawan dari fungsi dan/atau jabatannya yang
           sebelumnya melekat pada Karyawan yang bersangkutan, dengan tanpa mengurangi penghasilan Karyawan yang
           bersangkutan, kecuali penghasilan yang dipengaruhi oleh nilai merit.
        32. Pemeriksaan Pelanggaran, selanjutnya disebut Pemeriksaan, adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh Pejabat berwenang
           atas dugaan terjadinya Pelanggaran PKB dan seluruh Peraturan Interen Perusahaan, atau dugaan terjadinya pelanggaran
           guna mengumpulkan bukti awal sebagai bahan pelaporan proses pidana.
        33. Pemeriksaan Rutin adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh Pejabat berwenang, yang pada awalnya bukan untuk
           melakukan pemeriksaan suatu kasus pelanggaran.
        34. Pemimpin Wilayah adalah Karyawan yang karena jabatannya diserahi tanggung jawab mengelola Perusahaan di tingkat
           Kantor Wilayah.
        35. Pemutusan Hubungan Kerja selanjutnya disebut PHK, adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
           mengakibatkan berakhimya hak dan kewajiban antara Karyawan dan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
           undangan yang berlaku.
        36. Pe-non aktifan adalah tindakan sela berupa pelarangan bagi Karyawan untuk bekerja maupun hadir di tempat kerja,
           melaksanakan tugas apapun, dan/atau menandatangani semua jenis dokumen Perusahaan, kecuali diperintahkan oleh
           Pejabat yang berwenang.
        37. Pensiunan adalah setiap orang yang pemah memiliki hubungan kerja dengan Perusahaan dan telah putus hubungan
           kerjanya karena telah memasuki usia pensiun atau karena alasan yuridis lainnya.
        38. Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Pihak Lain/Outsourcing yang selanjutnya disebut Alih Daya adalah
           penyerahan sebagian pelaksanaan pekeijaan di Perusahaan kepada Perusahaan Alih Daya melalui perjanjian pemborongan
           pekeijaan dan/atau melalui perjanjian penyediaan jasa pekerja.








                                                      150
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155