Page 203 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 203

Pendapatan Non Upah


        Benefit Cuti Karyawan (1 dari 7)



        Latar Belakang:
        Sesuai dinamika dan perkembangan Perusahaan, maka ketentuan Cuti Karyawan yang saat ini berlaku periu dilakukan perbaikan
        dan penyesuaian.

        Maksud dan Tujuan:
        Perlu adanya kebijakan yang mengatur mengenai Cuti Karyawan PT PEGADAIAN (Persero).

        Pernyataan Kebijakan:
        1.  Jenis Cuti Karyawan terbagi atas:
               1.  Cuti Tahunan;
               2.  Cuti Besar;
               3.  Cuti Sakit;
               4.  Cuti Bersalin;
               5.  Cuti Gugur Kandungan;
               6.  Cuti Haid;
               7.  Cuti Karena Alasan Penting;
               8.  Cuti Menjalankan Ibadah;
               9.  Cuti Bersama;
               10. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan;
               11. Cuti Masa Persiapan Pensiun; dan
               12. Cuti Karena Pindah.
        2.  Cuti Tahunan:
               1.  Hak Cuti Tahunan:
                      1.  Karyawan yang telah memiliki masa kerja 12 (dua belas) bulan, berhak memperoleh Cuti Tahunan
                          selama 12 (dua belas) hari kerja, termasuk Cuti Bersama, setiap tahunnya;
                      2.  Hak Cuti Tahunan untuk yang pertama kali bagi Karyawan yang baru terikat hubungan kerja dengan
                          Perusahaan (baru diangkat), maka hak Cuti Tahunan-nya timbul sejak hari ke-1 (satu) setelah
                          terlewatinya masa kerja 12 (dua belas) bulan, dengan jumlah hak Cuti Tahunan selama 12 (dua belas)
                          hari kerja;
                      3.  Hak Cuti Tahunan untuk yang selanjutnya, bagi Karyawan yang telah melewati masa sebagaimana
                          dimaksud pada Point 2, dihitung dan dimulai per awal tahun takwim yaitu setiap tanggal 01 Januari;
                      4.  Bagi Karyawan yang dalam tahun berjalan putus hubungan kerjanya dengan Perusahaan, maka hak Cuti
                          Tahunan-nya tetap diberikan selama 12 (dua belas) hari kerja;
                      5.  Karyawan yang telah melaksanakan Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan, maka hak Cuti Tahunan
                          muncul pada tahun berikutnya;
                      6.  Karyawan yang sampai melewati tahun takwim sama sekali tidak mengajukan Cuti Tahunan maka hak
                          Cuti Tahunan menjadi gugur.
               2.  Karyawan yang menjalankan Cuti Tahunan di suatu daerah yang sulit dicapai sarana transportasi dan
                  membutuhkan waktu lama, maka Parusahaan dapat memberi tambahan hari perjalanan maksimal 6 (enam) hari
                  kalender. dengan ketentuan hanya diberikan untuk 1 (satu) kali Cuti Tahunan dalam 1 (satu) tahun dan lamanya
                  cuti yang dapat diberikan hari perjalanan sekurang-kurangnya 6 (enam) hari kerja;
               3.  Penangguhan dan/atau penyelaan Cuti Tahunan:
                      1.  Cuti Tahunan dapat ditangguhkan atau disela, karena kepentingan Perusahaan berupa:
                             1.  Ada suatu pekerjaan yang harus ditangani dan diselesaikan dalam waktu sangat segera;
                             2.  Mengikuti diklat, proyek penelitian dan pekerjaan lain yang sifatnya insidentil;
                             3.  Memenuhi panggilan untuk pemeriksaan, wawancara, dan panggilan lain dari pejabat yang
                                 berwenang;
                             4.  Jumlah Karyawan tidak mencukupi.
                      2.  Penangguhan dan/atau penyelaan Cuti Tahunan dapat dilakukan paling banyak 2 (dua) kali, untuk
                          waktu masing-masing paling lama 1 (satu) bulan tanpa dapat diperpanjang, dengan dinyatakan secara
                          tertulis;
                      3.  Penangguhan dan/atau penyelaan Cuti Tahunan tidak diperkenankan jika mengakibatkan dalam 1 (satu)
                          tahun takwim seorang Karyawan tidak pernah melaksanakan Cuti Tahunan sama sekali;






                                                      203
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208