Page 208 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 208
Pendapatan Non Upah
Benefit Cuti Karyawan (6 dari 7)
Pernyataan Kebijakan (lanjutan):
16. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan (lanjutan):
3. Karyawan yang dapat mengambil Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan adalah apabila telah memiliki masa kerja
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun tanpa terputus;
4. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan diberikan kepada Karyawan PKWTT hanya 1 (satu) kali selama menjadi
Karyawan Perusahaan;
5. Status Hubungan Kerja dan iuran selama Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan:
1. Selama menjalankan Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan, Karyawan masih tercatat sebagai Karyawan
Perusahaan (Hubungan Kerja tidak terputus);
2. Karyawan yang menjalankan Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan dicatat dalam sistem informasi SDM
yang ada di Perusahaan dengan grade dan jabatan terakhir ketika sebelum melaksanakan Cuti Diluar
Tanggungan Perusahaan keterangan "non aktif” atau nama lain yang dipersamakan, dan formasi yang
ditinggalkannya dapat diisi oleh Karyawan lain;
3. Karyawan yang menjalani Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan dibebaskan dari jabatannya, tidak
memperoleh penghasilan dan fasilitas lainnya dari Perusahaan dan masa kerja selama cuti tidak
diperhitungkan;
4. luran Tunjangan Hari Tua (THT), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakan Kerja (JKK), Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan, Kepesertaan Pensiun, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pensiunan, selama
masa Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan dihentikan.
6. Berakhirnya Masa Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan:
1. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan, Karyawan harus
melapor kepada Pejabat yang berwenang;
2. Setelah selesai menjalankan Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan, Karyawan harus sudah masuk kerja,
dan jika tidak masuk kerja maka berlaku ketentuan mengenai mangkir;
3. Karyawan yang telah selesai menjalani Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan dalam hal mendampingi
suami/istri yang menjalankan tugas negara atau mendampingi suami/istri karena tugas Perusahaan
atau tugas belajar di negara lain:
1. Jika formasi tersedia, maka dapat dikembalikan ke jabatan semula;
2. Jika formasi tidak tersedia, maka ditempatkan pad a jabatan dibawahnya maksimum 1 (satu)
Corporate Title lebih rendah.
7. Selama menjalankan Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan, Karyawan tidak dapat mengajukan cuti lainnya.
17. Cuti Masa Persiapan Pensiun:
1. Cuti Masa Persiapan Pensiun diberikan kepada Karyawan 1 (satu) tahun sebelum pensiun dan memiliki masa kerja
minimal 20 (dua puluh) tahun, dapat mengajukan Cuti Masa Persiapan Pensiun dan dilaksanakan untuk paling
lama 1 (satu) tahun kalender;
2. Cuti Masa Persiapan Pensiun hanya diberikan 1 (satu) kali selama bekerja;
3. Cuti Masa Persiapan Pensiun berakhir selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum memasuki masa pensiun;
4. Selama menjalankan Cuti Masa Persiapan Pensiun seluruh sarana/fasilitas Perusahaan dikembalikan;
5. Karyawan yang sedang menjalankan Cuti Masa Persiapan Pensiun tidak dapat mengajukan cuti lainnya.
18. Cuti Karena Pindah:
1. Karyawan yang dipindahkan karena permintaan sendiri maupun kepentingan Perusahaan, diberikan Cuti Karena
Pindah;
2. Lamanya cuti karena pindah maksimal 4 (empat) hari kerja dengan ketentuan jarak pindah:
1. < 16 KM: diberikan cuti pindah 1 (satu) hari kerja;
2. 16 KM - 100 KM, diberikan cuti pindah 2 (dua) hari kerja;
3. 101 KM - 200 KM, diberikan cuti pindah 3 (tiga) hari kerja;
4. > 201 KM, diberikan cuti pindah 4 (empat) hari kerja;
5. Lintas pulau, diberikan cuti pindah 4 (empat) hari kerja.
3. Hak Cuti Karena Pindah diberikan berdasarkan permohonan secara tertulis dari Karyawan yang melaksanakan
pindah kepada pejabat di tempat kedudukan yang lama dan hanya dapat dialihkan ke hari yang lain jika Karyawan
yang pindah tersebut harus melaksanakan proses serah terima jabatan yang lebih cepat dari proses kepindahan
domisili atau kepindahan keluarga Karyawan yang bersangkutan;
4. Ketentuan Point 2 Point 1 hanya berlaku bagi Karyawan yang dipindahkan mengharuskan pindah rumah dinas;
5. Ketentuan Cuti Karena Pindah berlaku pula untuk rotasi Karyawan antar UPC/UPS.
208